BANDUNG – Direktorat Pembinaan Masyarakat (Dit Binmas) Polda Jawa Barat merekrut 240 polisi dan 120 polisi wanita dari 22 tingkat kepolisian resort untuk menjalani program Polisi Santri dan Polwan Guru Ngaji.
Insan Bhayangkara dan Bhayangkari itu akan ditugaskan kembali di wilayah kerjanya sebagai pelaksana fungsi keamanan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) dilihat dari sisi agamis.
“Alhamdulillah, sudah selesai dalam 3 hari pelatihannya, dan seletah dari sini mereka akan masuk pesantren di daerah tugasnya masing-masing. Seminggu sampai dua minggu,” ujar Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charliyan di Mapolda Jabar, Jumat (24/2/17).
Menurut Anton, program Polisi Santri ini akan menempatkan fungsi polisi bukan sekadar penjaga Kamtibmas, tapi juga mengayomi masyarakat dari sisi keagamaan. Apalagi mengingat Jawa Barat adalah berpenduduk mayoritas muslim.
“Mereka ini diberi kemampuan, sehingga mereka minimal bisa menjadi imam sholat, bisa berdakwah, bisa jadi khotib, yang bisa menjadi guru ngaji dan bisa menjadi muadzin,” urai kapolda.
Sebanyak 10 orang dari masing-masing Polres itu, imbuh Anton, nantinya akan masuk pesantren yang ada di sekitar wilayah kerjanya. “Mereka yang 10 orang di masing-masing Polres ini nantinya akan berkeliling di wilayah kerjanya untuk memberikan informasi tentang kamtibmas dari sisi agamis,” terangnya.
Kapolda menerangkan selain Polisi Santri, masih ada program sejenis lainnya yaitu Polwan Guru Ngaji. Usai pelatihan para Polwan Guru Ngaji itu nantinya akan bertugas mengajar ngaji kepada anak-anak.
“Ada 120 orang polwan guru ngaji, nanti akan diberdayakan juga, mereka membentuk kelompok anak-anak dalam tiga bulan tersebut kelompok anak tersebut dari tidak bisa mengaji sampai bisa mengaji,” papar Anton.
Ia berharap kedua program tersebut bisa memenuhi keinginan masyarakat. Kapolda pun berjanji program ini akan terus berlanjut. “Ini akan terus berlangsung, ini angkatan pertama, nanti kita evaluasi. Mudah-mudahan dengan cara ini bisa nyambung dan menjawab keinginan masyarakat,” ucapnya.