
BANDUNG – Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menghadiri wisuda 794 para hafizd/hafidzah Al-Quran lulusan sekolah para penghafal Al-Quran, Pondok Quran. Acara wisuda ini digelar di Halaman Depan Gedung Sate, Jl. Diponegoro No. 22, Bandung pada Sabtu (21/5/16).
Para penghafal Al-Quran ini berasal dari berbagai pondok pesantren yang ada di 15 kabupaten/kota yang ada di Jawa Barat, dengan berbagai usia dari usia TK hingga dewasa. Bahkan, usia wisudawan termuda yakni hafidzah hafal 30 juz Al-Quran masih duduk di kelas 4 SD dan ada juga hafidzah 4 juz Al-Quran masih TK.
Dari 794 wisudawan ini terdiri dari hafal 1 juz Al-Quran sebanyak 335 orang, 2 juz 213 orang, 5 juz 93 orang, 10 juz 42 orang , 15 juz 20 orang, 20 juz 5 orang , 25 juz 4 orang, dan hafal 30 juz ada 71 orang.
Wakil Gubernur Deddy Mizwar yang hadir bersama istri Giselawati Mizwar menyampaikan ucapan selamat serta rasa bangganya kepada para penghafal Al-Quran ini. Wagub pun berharap, Al-Quran yang merupakan pedoman hidup bagi umat Islam ini, bisa memberikan amal kebaikan serta peranannya tidak bisa dilepaskan dari berbagai dimensi kehidupan para penghafal serta umat.
“Ini luar biasa kalau Jawa Barat dipenuhi Hafidz dan Hafidzah. Ini harus didata, jangan-jangan udah 20 ribu itu. Luar biasa! Kalau di Jawa Barat dipenuhi oleh para hafidz ini, akan banyak Al-Quran berjalan, Al-Quran hidup, dimana-mana juga akan muncul panutan, tokoh-tokoh dari kalangan muda yang bisa jadi contoh bagi generasi saat ini,” kata Wagub usai acara.
Deddy menandaskan perlu ada data yang riil mengenai jumlah hafidz dan hafidzah yang ada di Jawa Barat, sehigga kedepannya perlu ada program pemberdayaan yang jelas bagi mereka.
“Coba ada ga data yang jelas mengenai jumlah hafidz di Jabar ini melalui Kemenag barangkali. Kalau ini ada, bagus sekali. Nah, kalau itu ada, mau kita apakan sumber daya manusia yang berkualitas ini. Jadi kan ada program yang jelas buat mereka. Bisa beasiswa, wirausaha, bisa macam-macam. Kita memanfaatkan kekuatan para hafidz dan hafidzah tadi agar bermanfat bagi masyarakat,” papar Wagub.
Dengan demikian SDM Itu bisa berkontribusi secara nyata bukan hanya syiar tentang agama ,tapi bagaimana menjalani kehidupan di dunia ini dengan lebih baik, sehingga kontribusinya jelas, tidak membebankan masyarakat, memberikan contoh yang baik dan memberikan solusi terhadap permasalahan masyarakat,” pungkasnya.