Produksi Kopi Asal Kabupaten Bandung Jadi Perhatian Turki

oleh
oleh
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung H. A Tisna Umaran/bb2/bbcom/

SOREANG,balebandung.com – Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung H. A Tisna Umaran menyatakan, bahwa produksi kopi asal Kabupaten Bandung menjadi perhatian negara Turki. Hal itu dimulai dari delegasi PT Java Preanger Lestari Mandiri sebagai perusahaan yang mengelola korporasi kopi Kabupaten Bandung.

“Memang tugasnya adalah mencari pasar-pasar baru. Karena pasar yang sudah ada maupun pasar lokal, seperti koperasi dan kelompok tani masing-masing sudah punya jalur pemasaran kopi tersebut,” kata Tisna Umaran kepada wartawan di Soreang, Kamis (25/8/2022).

Yang jadi persoalan, imbuh Tisna Umaran adalah terkait ekspor kopi. Koperasi atau kelompok tani, sebenarnya sudah melaksanakan ekspor kopi, namun tidak langsung melakukan ekspornya.

“Memang barangnya dari kelompok tani, namun yang ekspor siapa? Kita ingin dengan ditunjuk Kabupaten Bandung sebagai pilot project korporasi, yaitu yang mengelola petani ke pebisnis, tugasnya adalah mencari pasar baru,” tutur Tisna Umaran.

Menurutnya, pasar-pasar baru potensial adalah di luar negeri, karena pemasaran di dalam negeri sudah berjalan mulai ke cafe-cafe dan lainnya. Bahkan pelaku usaha lainnya banyak yang beli kopi di Kabupaten Bandung.

“Kita atau petani kita harus punya kemampuan ekspor kopi ke luar negeri, di antaranya ke Australia, Jepang, Eropa, Karibia, Maroko, Turki dan negara lainnya. Itu ada delegasi dari Kementerian yang datang ke Turki, dan Turki sangat antusias. Karena Turki merupakan gerbang pemasaran bagi seluruh produk untuk Afrika Utara dan Eropa,” ujarnya.

Kemudian, lanjut Tisna Umaran, ditindaklanjuti dengan keberangkatan dirinya dengan Tim Bedas ke Turki beberapa waktu lalu. Hal itu untuk melihat pasar kopi dan pasar produk lainnya di Turki, karena ada di antara pelaku usaha di Kabupaten Bandung yang berminat untuk menjadi obteker.

Baca Juga  Pabrik Garmen Joantex Katapang Kebakaran

“Kita juga bertemu dengan Asosiasi Pengusaha Muslim Turki, yang membawahi lebih dari 200 usaha. Jadi kerjasama sesama muslim menjadi dasar. Itu yang menjadi semangat kita karena sesama muslim,” katanya.

Ia berharap hubungan bisnis dengan Turki bisa berlangsung. “Kemarin dari Turki datang ke sini (Kabupaten Bandung) untuk melihat bagaimana perkebunan kopi. Kemudian untuk melihat bagaimana tentang Indonesia. Dari Kabupaten Bandung, kemudian mereka melanjutkan perjalanan ke Lombok dan Bali,” terangnya.

Menurut Tisna Umaran, orang Turki yang berkunjung ke Kabupaten Bandung juga, tertarik dengan busana muslim. “Peluang ini kita komunikasikan, dan insya Allah pada 2 sampai 5 Nopember 2022 kita rancang, insya Allah Pak Bupati Bandung HM Dadang Supriatna hadir di sana (Turki) untuk melakukan MoU (Memorandum of Understanding) dengan kabupaten/kota yang memiliki kesepadanan kerjasama atau MoU,” ungkapnya.

Bupati Bandung, imbuh Tisna Umaran, sudah menekankan obtekernya siapa, dalam menjalankan bisnis tersebut karena tidak mungkin dari pemerintah.

“Jadi harus dari pebisnis atau dunia usaha. Bisa saja Kadin atau pengusahanya siapa. Atau kalau memungkinkan BUMD, yang bergerak di bidang perdagangan bisa menjadi fasilitas pemerintah dalam bidang usaha,” katanya.

Dikatakannya, permintaan kopi dan teh dari Turki itu, bahkan tidak terbatas. Bahkan sebelumnya sempat ada permintaan kopi sampai 80 ton, yaitu jenis kopi robusta karena keterbatasan pendanaan, barang dan waktu yang mepet.

“Oleh karena itu penjajagan-penjajagan itu dilakukan terus antara pemerintah dengan pengusaha-pengusaha atau pebisnis, berkaitan dengan pemasaran kopi tersebut,” katanya.

Tisna Umaran mengatakan, menjalin kerjasama dengan Turki itu sangat strategis. Sehingga tidak hanya hadir atau datang dan melakukan MoU saja. “Tetapi harus memiliki makna. Nanti apa hasilnya, seperti yang ditanyakan Pak Bupati,” katanya.***

Baca Juga  Dadang Naser Serahkan Kepemimpinan ke Tisna Umaran

No More Posts Available.

No more pages to load.