SOREANG – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bandung Ir. H. Ernawan Mustika, M.Si, memaparkan, proyeksi total pendapatan Kabupaten Bandung sebesar Rp. 3,8 triliun, terdiri dari PAD (Pendapatan Asli Daerah) sebesar Rp. 833,3 miliar, Dana Perimbangan 2,3 triliun, pendapatan lain-lain yang sah Rp. 648,7, belanja Rp. 4,2 triliun, belanja tidak langsung Rp. 2,4 triliun, belanja langsung Rp. 1.7 triliun, defisit Rp. 473 miliar.
“Untuk defisit ini ditutup melalui pembiayaan sehingga kondisi neraca pada saat ini sudah balance,” ungkap Ernawan saat memaparkan proyeksi rincian pendapatan rancangan RKPD (Rencana Kerja Pembangunan Daerah) 2019, dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kab Bandung Tahun 2018 di Gedung Mohamad Toha Soreang, Rabu (14/3/18).
Dari proporsi belanja langsung dalam rancangan awal RKPD 2019, jelas Ernawan, dialokasikan untuk pagu kewilayahan, pagu sektoral dan pagu rutin. “Alokasi untuk pagu kewilayahan sebesar Rp. 361.4 miliar, pagu sektoral sebesar Rp. 1.1 triliun dan pagu rutin sebesar Rp. 229 miliar. Pagu kewilayahan 2019 ini terdapat kenaikan dari tahun lalu sebesar Rp. 22,4 miliar,” terang Ernawan.
Terkait usulan di luar APBD Kabupaten Bandung, menurutnya ada usulan yang ditujukan kepada APBD Provinsi dan APBN. Untuk APBD Provinsi ada beberapa usulan, pertama Pembangunan SMA/SMK negeri di kecamatan yang belum ada SMA/SMK-nya, pembangunan jalan menuju Obyek Wisata Tebing Keraton, perbaikan daerah Irigasi Ciherang, peningkatan rasio elektrifikasi, pengembangan Stadion Si Jalak Harupat berupa tutup tribun, pembangunan layanan satu pintu terpadu TKI (Tenaga Kerja Indonesia), lanjutan pembangunan gedung rawat inap RSUD Cicalengka, pembangunan gedung arsip pelayanan Disdukcapil, pembangunan layanan terpadu penanggulangan kesehatan jiwa masyarakat, serta pembangunan gedung diklat untuk ASN.
Sedangkan untuk APBN, Ernawan menyebut ada beberapa usulan yaitu pembangunan fly over di Rancaekek, program-program penunjang program Citarum Harum, pembangunan Jalan Lingkar Cileunyi, pemberdayaan pekarangan model perumahan pangan pokok lokal, sistem pembenihan holtikultur, peningkatan produksi sayuran dan tanaman obat, pengadaan sarpras LPH, pengembangan gedung science center, pengembangan gedung Tourism Command Center, pengembangan gedung convention center, dan penataan Curug Cinulang serta obyek wisata lainnya.
“Di samping kegiatan APBN, APBD Kabupaten dan APBD Provinsi, kami juga merancang program kegiatan yang didorong untuk dibiayai melalui mekanisme kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) maupun program-program atau kegiatan daerah,” imbuh Ernawan. []