
BANDUNG – PT Perkebunan Nusantara VIII membudidayakan kopi berskala besar di atas lahan seluas 5.000 hektar.? Penanaman kopi berskala besar di kawasan hulu Citarum ini, diharapkan dapat mendukung penguatan kondisi lahan dari resiko ancaman bencana longsor maupun banjir karena kopi mampu menyimpan air.
“Sejak tahun 2012, kami mulai melakukan diversifikasi tanaman dan mulai menanam kopi. Selain dari segi bisnis menjanjikan, kami juga mendukung pelestarian lingkungan terutama keselamatan Hulu Citarum sebelum dicanangkannya Gerakan Citarum Bestari,” kata Direktur Produksi PTPN VIII, Bambang Murtioso kepada wartawan, Sabtu(2/7/16).
Dikatakannya, untuk areal kopi ditanam di Kebun Talun Santosa seluas 950 hektar, Purbasari, Kertamanah, Rancabali, Sinumra Kabupaten Bandung dan Dayeuh Manggung Kabupaten Garut. Sebagian besar lahan yang dipakai, kata Bambang, adalah bekas kebun kina yang sudah tidak produktif dan tak menguntungkan. “Lahan-lahan tersebut juga sempat beralih fungsi ke tanaman sayuran akibat penjarahan dan penggarapan liar,” ungkapnya.
Saat ini, imbuh Bambang, hasilnya sudah terlihat karena kini area seluas 10 hektar di Talun Santosa sudah menghasilkan dengan produktivitas 400 kg Green Bean (Beras Kopi) per hektar.
“Yang jelas kami menanam kopi bukan semata-mata untuk tujuan ekonomis tetapi juga menyelamatkan lingkungan di hulu Citarum. Permintaan kopi asal Jabar juga sangat besar sementara produksi yang ada belum bisa memenuhi semua permintaan,” kata Bambang.