BALEKOTA – Kota Bandung dan Kota Cotabato Filipina menjalin kerja sama sister city. Kerja sama itu diresmikan dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Wakil Wali Kota Cotabato Graham Nazer Guiani Dumama, di Bale Kota Bandung, Sabtu (13/5/17).
Cotabato dan Bandung memiliki banyak kesamaan, salah satunya adalah demografi penduduk yang mayoritas muslim. Selain itu, kedua kota tersebut sama-sama menjadi Kota Pemuda dengan populasi anak mudanya yang mencapai hampir 60%.
“Bedanya, Bandung lebih modern dan punya lebih banyak kesempatan untuk berkembang dibandingkan dengan kota kami,” tutur Graham.
Bagi dia, kunjungan dan kerja sama ini merupakan kesempatan untuk belajar kepada Kota Bandung tentang cara mengelola kota yang moderat, namun tetap memproteksi nilai-nilai budaya dan religius.
“Bandung sangat terbuka, sangat beragam, dan juga maju. Kami salut banyak orang-orang menunjukkan keislaman dengan berhijab, tidak seperti di kami,” imbuhnya.
Kerja sama sister city yang dilakukan antara kedua kota ini lebih menekankan kepada kerja sama ekonomi, pendidikan, budaya, dan kepemudaan. Namun, Graham juga ingin belajar tentang konsep pembangunan untuk membuat warga bahagia. “Happines project Kota Bandung yang saya suka. Saya harap bisa menerapkan itu juga di Cotabato,” ujarnya.
Ia bahkan ingin menempatkan Kota Bandung tidak sekadar sebagai sister city, tetapi juga sebagai mentor. “Kami akan jadikan mentor bagaimana membangun kota yang seperti Bandung,” tandas Graham.
Ridwan Kamil pun menyambut baik kerja sama tersebut. Ia menjelaskan bahwa Kota Bandung menekankan keseimbangan antara pembangunan nilai-nilai karakter dan pembangunan fisik.
“Kami membuat regulasi agar tidak hanya pembangunan fisik yang kami kerjakan. Kami juga ingin agar warga bahagia. Saat ini, indeks kebahagiaan warga Bandung salah satu yang tertinggi di Indonesia,” terang Ridwan. Ia berharap, dengan kerja sama ini bisa menghasilkan sesuatu yang produktif dan membawa kemajuan kedua kota.