CIPARAY,balebandung.com – Bupati Bandung HM Dadang Supriatna diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung Dr. H. Cakra Amiyana mengajak para siswa SMA/SMK melakukan komunikasi pada kegiatan yang dilaksanakan Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bandung di Graha Shakti Kabuyutan Desa Sumbersari Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung, Selasa (9/8/2022).
Pada kegiatan itu turut dilaksanakan pula pembukaan 500 tabungan haji muda bank bjb syariah, bahwa haji muda itu simpel sekaligus pelaksanaan bimbingan teknis pengawasan pemula perlindungan anak. Ratusan siswa SMA/SMK yang berasal dari sejumlah sekolah di Kecamatan Ciparay, Baleendah dan kecamatan lainnya, hadir pada pelaksanaan bimtek tersebut.
Pantauan di ruangan pertemuan itu, untuk menambah suasana lebih menyenangkan bagi para siswa yang hadir, Cakra Amiyana pun mengajak sejumlah siswa untuk naik ke atas panggung. Siswa yang berani tampil ke atas panggung diberikan pertanyaan, di antaranya pengertian Bedas (bangkit, edukatif, dinamis, agamis, dan sejahtera), ADM (anjungan disdukcasip mandiri). Bagi siswa yang berani tampil dan benar menjawabnya diberikan hadiah uang tunai.
Cakra Amiyana pun turut mensosialisasikan program Besti (Beasiswa ti Bupati). Para siswa yang mendapatkan program Besti itu, nilai rata-ratanya 8, kemudian Indeks Prestasinya (IP) minimal 3. Masing-masing siswa akan menerima beasiswa antara Rp 3 juta sampai Rp 5 juta per semester. “Tahun ini ada sekitar 50 siswa yang akan menerima beasiswa. Jika IP-nya turun akan dicabut beasiswanya,” katanya.
Dengan menyampaikan berbagai program kepada masyarakat itu, khususnya kepada para siswa adalah untuk mengetahui sejauh mana visi misi Kabupaten Bandung sampai ke masyarakat.
“Para siswa ditanya ADM, karena berkaitan dengan cetak e-KTP. ADM yang salah satunya ditempatkan di Desa Ciheulang Kecamatan Ciparay untuk mempercepat pelayanan kepada masyarakat,” kata Sekda di hadapan para siswa.
Ia mengatakan, menyampaikan hal itu kepada masyarakat dinilai sangat penting, untuk mengetahui program Bupati Bandung sampai ke masyarakat.
Cakra Amiyana pun mengajak kepada para siswa untuk memulai membuka tabungan haji muda disaat mereka masih duduk di sekolah.
“Sekarang mau melaksanakan ibadah haji, harus menunggu 20 tahun dan itu paling cepat. Untuk itu, dengan usia para siswa 15 tahun maupun 20 tahun, bisa dari sejak awal membuka tabungan haji muda,” kata Sekda Cakra Amiyana.
Cakra Amiyana menyebutkan, hadir pada kegiatan tersebut ditugaskan Bupati Bandung. Bupati Bandung berhalangan hadir karena ada petermuan dengan Kementerian PUPR di Jakarta.
“Para siswa SMK-SMA yang hadir pada kesempatan ini untuk dibentuk menjadi kader relawan dengan konsep perlindungan anak di Kabupaten Bandung,” kata Cakra Amiyana.
Ada yang menarik pada kesempatan bintek ini, imbuh Cakra Amiyana, karena pelaksanannya dikombinasikan dengan mengajak para siswa untuk membuka tabungan haji muda. Para siswa SLTA itu sejak dini diajak untuk membuka tabungan haji muda bekerjasama dengan bjb syariah.
“Kita tahu sekarang antrian akan pergi berangkat haji itu minimal 20 tahun menunggunya, bahkan sampai 28 tahun,” katanya.
Oleh karena itu, Cakra Amiyana mengatakan, sambil memberikan edukasi dalam rangka menabung sejak dini program haji muda melalui bank syariah.
“Ini penting untuk mempersiapkan generasi muda kedepan. Generasi yang menbiasakan menambung, dan mempersiapkan diri untuk masa depan,” katanya.
Para siswa juga dilibatkan dalam kegiatan bimbingan untuk menjadi kader dan relawan perlindungan anak. “Ini penting bagaimana kita memproteksi diri, dan tidak hanya setelah terjadi dan termasuk pencegahan dini dari kejadian yang tak diharapkan di kalangan anak-anak. Harapan kedepan, anak-anak kita, generasi muda ini menjadi generasi yang unggul,” katanya.
Ia juga mengungkapkan, kejadian kekerasan terhadap anak juga menjadi perhatian Bupati Bandung.
“Jangan sampai medsos (media sosial) merusak generasi kita. Bagaimana mengedukasi masyarakat, bijak menggunakan medsos. Orang tua juga sangat berperan dalam menjaga dan melindungi anak-anaknya. Termasuk pihak sekolah dan guru, serta masyarakat kita harus menjaga kejadian yang tak diharakan pada anak-anak. Tokoh masyarakat juga harus berperan dalam menjaga kelangsungan masa depan generasi muda kita,” tuturnya.
Cakra Amiyana juga berharap kepada para orang tua untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada anak-anaknya. “Disatu sisi kita bagus melek teknologi, tapi harus diwaspadai dampak negatifnya,” katanya. ***