BANDUNG – Jalur persimpangan di sekitar Lapangan Supratman kerap menimbulkan kemacetan lalu lintas. Sebab kendaraan yang melaju dari arah menuju dan dari arah Lapangan Supratman seringkali bentrok sehingga rawan macet dan kecelakaan. Oleh karena itu, Dinas Perhubungan Kota Bandung melalui Bidang Lalu Lintas dan Parkir melakukan manajemen rekayasa lalu lintas di titik tersebut.
“Ini akan dilakukan uji coba selama dua minggu, dari tanggal 14 sampai 28 Juni, kemudian akan dievaluasi tanggal 29 Juni,” ungkap Kepala Dishub Kota Bandung Didi Ruswandi saat Bandung Menjawab di Media Lounge, Kamis (9/6/16).
Kepala Bidang Lalu Lintas dan Parkir Agung Purnomo menjelaskan, perubahan akan diterapkan pada sirkulasi jalan keluar dari Ciujung maupun dari arah keluar taman, serta arah dari Jalan Supratman menuju ke Taman Supratman.
Dishub akan melakukan penataan median jalan di Jalan Supratman sehingga pengendara dari arah Gedung Sate yang akan berbelok ke Ciujung (Belokan SDN Ciujung) kini tidak bisa langsung, melainkan harus memutar melalui Jalan Anggrek dan berbelok di Jalan Jamuju menuju Lapangan Supratman, lalu memutari lapangan tersebut.
Sementara itu, pengendara dari arah Jalan Jakarta menuju arah Gedung Sate memiliki dua alternatif. Opsi pertama, pengendara juga harus memutari Lapangan Supratman, masuk melalui jalan di depan SMPN 14 Bandung dan keluar dari arah SDN Ciujung. Alternatif kedua, pengendara terutama bis, bisa tetap lurus melalui Jalan Supratman (tidak memutari Lapangan Supratman). Jika yang digunakan adalah alternatif pertama, jalur antara belokan jalur SMPN 14 Bandung dan SDN Ciujung tersebut akan dijadikan tempat parkir untuk Lapangan Supratman.
“Dampaknya ke parkir. Kita coba kalau sore atau malam kondisi lapangan Ciujung pastinya cukup sepi. Kegiatan cuma sekolah baik SMP 14 maupun SD Ciujung. Kita akan coba parkir mobil atau motor berdampingan dengan lapangan yang ada (Lapangan Supratman),” jelas Agung.
Perubahan jalur ini juga akan memengaruhi jalur angkutan kota (angkot). Ditutupnya median jalan akan mengubah rute angkot yang melintasi wilayah tersebut, seperti jurusan Abdul Muis via Aceh. Angkot tersebut juga harus berputar melewati Jalan Anggrek.
Pengendara dari arah Ciujung yang akan belok kanan ke arah Cicadas bisa langsung menyeberang di Jalan Supratman. Untuk mengantisipasi adanya kemacetan yang timbul dari pertemuan jalur dari arah Gasibu (Gedung Sate) dan arah Ciujung, rencananya lampu lalu lintas (traffic light) yang berada di persimpangan menuju Jalan Katamso akan dipindahkan ke persimpangan Ciujung. Sementara itu, tidak ada perubahan apapun di wilayah bundaran menuju Jalan Katamso.
Rekayasa Jalan Seputar Monpera
Rekayasa lalu lintas juga akan diberlakukan di Seputar Monpera dan Jalan Panatayuda dalam kurun waktu yang bersamaan. Rekayasa jalur ini akan berlaku untuk hari Senin-Sabtu, sedangkan hari Minggu berlaku sistem lalu lintas yang lama. Perubahan jalur ini disebabkan oleh terjadinya penumpukan volume kendaraan di persimpangan Jalan Surapati menuju Jalan Sentot Alibasyah, yakni pertemuan antara jalan dari arah Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat (Monpera), Jalan Surapati dan Jalan Layang Pasopati, serta Jalan Sentot.
Perubahan pertama terdapat di pertemuan Jalan Surapati dan Jalan Panatayuda. Semula, kendaraan yang datang dari arah Jalan Layang Pasopati bisa langsung berbelok ke Jalan Panatayuda di sebelah kiri. Kini, Polrestabes dan Dishub akan memperpanjang median jalan sehingga kendaraan dari Jalan Layang Pasopati tidak bisa lagi berbelok ke Jalan Panatayuda. Untuk menuju ke sana, pengendara harus berputar ke Jalan Japati atau Jalan Sentot Alibasyah.
Perubahan kedua ada di Jalan Japati. Semula, jalan tersebut hanya dapat dilewati dari arah dan menuju Monpera. Kini, pengendara dari arah Surapati bisa berbelok ke jalan tersebut untuk menuju Jalan Panatayuda dan Jalan Singaperbangsa. Sementara itu, jalur kanannya ditutup dari mulai gerbang masuk PT Telkom sehingga tidak bisa dilalui untuk menuju Jalan Surapati. Pengendara yang berasal dari Jalan Japati dapat memutar ke Jalan Merak untuk dapat menuju ke Jalan Surapati.
Perubahan ini akan diujicobakan selama dua minggu. Pada tanggal 29 Juni akan diputuskan apakah perubahan jalur ini akan tetap diterapkan atau kembali ke jalur yang lama.