
BANDUNG – Zaman teknologi makin canggih, khusus untuk Agama Islam, sekarang ada Quran Braille Digital yang memudahkan para tunanerta untuk membacanya.
Pimpinan Yayasan Quran Braille Digital Syekh Ali Jaber menjelaskan, sebagai wujud peduli terhadap para difabel khususnya kaum tuna pihaknya memprogramkan Quran Braille Digital.
“Harapannya agar semakin banyak masyarakat yang peduli terhadap disabilitas, begitu pula semakin banyak penyandang difabel untuk belajar dan memahami isi Al Quran,” ucap Syekh Ali, rABU (21/9/16).
Ali menambahkan, dibandingkan dengan quran braile manual, quran digital ini jauh lebih efektif dan efisien dengan ukuran baru. Belum lagi dengan terjemahan quran braile manual yang bisa mencapai berat 24 -28 kg.
“Ini sama kelebihannya dia bisa baca angka dan ayat. Kalo kita menentukan dan mencari ayat yang kita cari kita bisa buka dan bisa menemukan ayat dan terjemahannya,” jelasnya.
Ada juga fitur mengulang berkali-kali supaya mereka bisa hafal, karena kelebihan tuna netra, mereka tidak bisa melihat tapi kekuatannya di pendengaran, mereka misalnya mendengarkan dua kali atau tiga kali mereka bisa cepat hafal.
“Alhamdulilah, kami sudah berhasil membagi 4 ribu quran braille digital ini pada acara yang kami buat di Bandung, Jakarta, Aceh, Palembang, Lombok, Jogja dan Lampung,” tuturnya.
Ali menilai masih banyak yayasan tunanetra yang ada di Jawa Barat dan beberapa daerah di luar Jawa Barat yang kurang memperhatikan tuna netra khususnya mengenai Al Quran untuk pedomannya.
“Nah, dengan ini saya minta kepada Pak Wali untuk mendukung program yang kami buat, agar seluruh tuna netra khususnya di Bandung bisa memiliki Quran Braille Digital,”ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengapresiasi apa yang telah dilakukan Yayasan Qur’an Braile Digital adalah sesuatu yang sangat mulia dengan membantu kaum tunanetra agar bisa membaca dan memahami Al-Qur’an dengan lebih praktis.
“Sesungguhnya jika mereka memiliki kesempatan untuk membaca Al-Quran, maka tidak menutup kemungkinan para kaum tunanetra bisa menjadi penghafal Al-Qur’an,” ujarnya.
Ridwan menandaskan Kota Bandung siap untuk membantu menggerakkan Quran Braille Digital, karena ini adalah langkah nyata dalam membantu kaum tunanetra yang selama ini kurang mendapat perhatian.
“Mudah-mudahan dengan adanya inovasi digital ini, masyarakat Bandung khususnya tunanetra bisa menggunakan Al Quran sesuai dengan memampuan yang dimilkinya,” pungkas Ridwan.