
BANDUNG – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil beserta istri Atalia Kamil, datang melayat ke rumah duka Tatang Wiganda, guru olahraga SMP dan SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS), yang jadi korban penusukan Senin (22/8) sore di daerah Terminal Cicaheum. Walikota datang sekitar pukul 08.15 di rumah duka, Jalan Babakan H. Tamim RT 01 RW 13, Kota Bandung, Selasa (23/8/16). Sebelum kedatangan walikota, terlebih dahulu Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial beserta istri pun datang melayat ke rumah duka.
Usai melayat, wali kota mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas kejadian yang menimpa salah seorang guru yang menjadi panutan murid-muridnya yang meninggal akibat tindakan kriminal.
“Saya juga mendengar dari pihak kepolisian bahwa pelakunya sudah ditangkap, dan muda-mudahan semua yang bertanggungjawab bisa ditangkap,” ungkap walikota.
Ridwan Kamil menambahkan, yang paling penting pihak keluarganya didatangi untuk memastikan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran, juga sekolah anak-anaknya akan diurus.
“Saya ingin memastikan keluarga yang ditinggalkan mendapat kesabaran dan insya Allah sekolah anak-anaknya akan kita urus, untuk itu kita datangi melayat ke sini,” jelas Ridwan.
Walikota menitipkan kepada jajaran kepolisian agar meningkatkan keamanan, karena kejadian seperti itu tidak diharapkan. “Meskipun secara statistik laporan dari kepolisian kejahatan jalanan relatif jauh berkurang, tetapi kejadian yang fatal ini, sangat saya sesali,” ucapnya.
Walikota juga meminta kepada aparat kewilayahan, camat dan kepolisian untuk meningkatkan patroli, khususnya di area-area yang mungkin rawan termasuk di area terminal. Untuk pendidikan anak-anak almarhum, wali kota mengatakan akan diurus sampai sampai lulus SMA.
“Saya sudah bilang sama SMA YAS, karena beliau mengajar di sana, sekolah sampai SMA atau SMK-nya gratis sampai lulus, mungkin itu yang dapat kita bantu dulu,” jelasnya.
Terkait peredaran miras di Kota Bandung, wali kota menyampaikan Pemkot Bandung dan dirinya pribadi sering turun langsung merazia tempat-tempat peredarannya. Karena pada dasarnya regulasi ingin diperketat dan dikurangi peredarannya sehingga tidak menimbulkan ekses.“Siapapun dalam pengaruh alkohol akan melakukan tindakan yang tidak masuk akal termasuk tindakan kriminal,” ujarnya.
Tapi pada intinya walikota menekankan agar fokus kepada pengungkapan kasus dan mengurus keluarganya sambil berupaya agar hal seperti ini tidak terjadi lagi. Begitupun dengan preman-preman yang sering berkeliaran di terminal, wali kota mengaku akan berkordinasi terus dengan pihak kepolisian.
Sementara itu istri almarhum, Ny Sarah, saat dilayat Walikota Bandung meminta agar mengusut pelakunya. “Bapa, abdi nitip pelakuna diusut (bapak, saya minta pelakunya diusut),” ujar Sarah. Almarhum dimakamkan Rabu (23/8) di Jelekong, Baleendah, Kabupaten Bandung sekitar pukul 09.00 WIB.