Setiap 2 Menit Terjadi 3 Kelahiran di Jawa Barat

oleh
oleh
Wabup Bandung H. Gun Gun Gunawan, S.Si., M.Si., saat Sosialisasi Kampung KB di Kampung/Desa Cikoneng Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Rabu (22/11/17). by Humas Pemkab Bdg
Wabup Bandung H. Gun Gun Gunawan, S.Si., M.Si., saat Sosialisasi Kampung KB di Kampung/Desa Cikoneng Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Rabu (22/11/17). by Humas Pemkab Bdg

CIPARAY – Bila dirata-ratakan, setiap 2 menit di Jawa Barat terjadi 3 kelahiran. Hal itu diungkap narasumber dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Iman Hikmat, S.E., M.M., saat Sosialisasi Kampung KB di Kampung/Desa Cikoneng Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Rabu (22/11/17).

“Jumlah penduduk Jawa Barat total 47 juta orang, dengan laju pertumbuhan 1,8% per tahun. Jadi, dalam satu tahun terjadi 836 ribu kelahiran, jika dirata-ratakan setiap 2 menit terjadi 3 kelahiran di Jawa Barat,” papar Iman.

Sukses tidaknya pembangunan menurut Iman sangat bergantung kepada penduduknya. Jika penduduknya banyak tapi berkualitas, maka akan menjadi aset pembangunan.

“Akan tetapi sebaliknya, jika penduduknya banyak tapi bermasalah atau kualitasnya buruk, maka akan menjadi hambatan pembangunan,” tukasnya.

Oleh karenanya pemerintah dalam program KB tahun ini menyasar pembentukan Kampung KB sebagai program nasional. Di setiap kecamatan di Indonesia wajib membentuk 2 Kampung KB.

“Pemerintah dalam program nasional Kampung KB mewajibkan setiap kecamatan di Indonesia untuk membentuk 2 Kampung KB, di mana yang satu anggarannya dari pusat sedangkan satu lagi dari APBD,” ungkapnya.

Akan tetapi pembentukan Kampung KB ini memiliki persyaratan tertentu. Dia menyebut, sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo, bahwa program nasional ini memprioritaskan kampung dengan kriteria tertentu.

“Sasaran Program Kampung KB yaitu memprioritaskan wilayah dengan kriteria daerah miskin, padat penduduk, kumuh, tertinggal dan berada di perbatasan. Nanti kita nilai apakah Kampung Cikoneng ini memenuhi kriteria tersebut,” pungkas Iman.

Wakil Bupati Bandung H. Gun Gun Gunawan, S.Si., M.Si., yang juga hadir dalam acara tersebut menyebutkan bahwa angka pengangguran di Kabupaten Bandung trennya menurun, namun angka kemiskinan trennya naik dari tahun ke tahun.

Baca Juga  Tekan Angka Perceraian, Pemkab Launching Bimbingan Pra Nikah

“Angka pengangguran di Kabupaten Bandung trennya naik dalam arti peluang kerja semakin luas. Tapi angka kemiskinan trennya masih naik, bisa jadi ini berawal dari perencanaan keluarga yang kurang baik, Alhamdulillah, saat ini Kemenag bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Dinas KB (DP2KBP3A) menyelenggarakan penyuluhan pra-nikah terkait perencanaan keluarga,” terang Wabup.

Program KB menurut Gun Gun, bukan sekadar soal alat kontrasepsi, akan tetapi bagaimana mengelola perencanaan keluarga dengan baik, bagaimana menciptakan ketahanan keluarga, bagaimana memperkuat perekonomian keluarga serta bagaimana merencanakan pendidikan anak.

“Saya sering bertanya kepada para pelajar, apa cita-cita mereka untuk menghadapi masa yang akan datang, dan umumnya mereka bingung dalam menjawab pertanyaan ini. Oleh karenanya pola pendidikan yang baik, jangan hanya dipasrahkan atau diterapkan di lingkungan sekolah/madrasah saja, di lingkungan keluarga pun harus ditanamkan sikap dan karakter yang siap maju, mandiri dan berdaya saing,” kata Gun Gun.

Ia menyebut ketahanan keluarga, ketahanan ekonomi dan pola pendidikan yang baik pada gilirannya akan menurunkan angka pengangguran, menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan taraf pendidikan masyarakat di suatu wilayah.

“Jangan kuper (kurang pergaulan) dan juga jangan kurawa (kurang wawasan). Orang tua jangan sampai ketinggalan teknologi informasi yang amat sangat mudah dikuasai anak-anak, terutama dalam menghadapi tantangan ke depan yang pastinya berbeda dengan jaman yang kita hadapi sekarang ini,” tutupnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.