CIMAHI – Gas elpiji 3 kilogram (kg) saat ini kembali langka dan sulit untuk ditemukan di sejumlah wilayah di Kota Cimahi. Bahkan kalaupun ada warga harus membelinya dengan harga yang lebih mahal dan tidak sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Berdasarkan ketentuan HET yang ditetapkan pemerintah, gas elpiji 3 g dijual dengan harga Rp 17.000. Namun kenyataan di lapangan saat ini harga di warung atau pengecer bisa sampai Rp. 22.000 sampai Rp. 25.000.
Kondisi itu telah disampaikan ketua Lembaga Sosial dan Advokasi Masyarakat Marginal Cimahi (LPSA SOMMACI) Asep, saat melakukan audiensi di DPRD Cimahi, Rabu (27/4/16). “Saat ini gas elpiji 3 kg di Cimahi sulit didapat kalaupun ada harganya jauh dari harga yang telah ditetapkan pemerintah sehingga membuat konsumen dirugikan,” tegas Asep.
Dia mengatakan, kelangkaan yang terjadi sangat merugikan masyarakat. Padahal, berdasarkan keterangan Dinas Koperasi, Perindustian, Perdagangan dan Pertanian (Diskopindagtan) Cimahi, pada tanggal 3 Januari 2015, kuota tabung gas elpiji 3 kg untuk masyarakat Cimahi ditambah sebanyak 15.000 tabung, dari 465.085 tabung per bulan, menjadi 480.580 tabung per bulan “Katanya kuotanya ditambah tapi yang ada di masyarakat tetap aja sulit untuk mendapatkannya,” ujar Asep. [fik]