BANDUNG – Kota Bandung memiliki sarana publik baru yang diperuntukan untuk pejalan kaki (pedestrian). Skywalk Cihampelas merupakan inovasi baru dari Pemerintah Kota Bandung untuk mempercantik Jalan Cihampelas Kota Bandung.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku skywalk terinspirasi dari sebuah jembatan bekas rel kereta api di Kota New York, Amerika Serikat.
“Saya sering traveling dulu sebelum jadi Wali Kota Bandung. Idenya pada saat menyambangi Kota New York Amerika Serikat. Pada saat itu saya berpikir untuk membuat suatu inovasi yang baru di Kota Bandung pada saat saya menjadi walikota,” tuturnya.
Konstruksi sepanjang 450 meter, dengan lebar rata-rata 7,6 meter dan tinggi 4,6 meter itu sebetulnya merupakan sarana untuk pedestrian. Hanya saja, pemerintah kota juga turut memfungsikan sarana tersebut sebagai ruang publik dan ruang komersial sehingga PKL yang awalnya berjualan di trotoar dan bahu jalan dipindahkan ke atas.
“Suatu hari pejalan kaki di Kota Bandung bisa berjalan di atas, dikombinasi secara kormesial. Dapat suasana yang nyaman bagi para pejalan kaki dan dapat suasana yang menguntungkan bagi (PKL) yang berjualan,” ujarnya.
Ridwan mengatakan alasannya memilih Jalan Cihampelas karena Cihampelas sendiri sudah menjadi salah satu icon Kota Bandung. Sehingga hanya memerlukan sedikit publikasi untuk menyebarkannya kepada para turis.
“Cihampelas sudah menjadi icon. Oleh karena itu saya yakin akan menjadi istimewa jika di sini dibangun sebuah kontruksi yang inovatif. Terbukti baru beberapa hari saja para pengunjung dalam dan luar kota beramai-ramai mengunjungi skywalk pada saat weekday maupun weekend,” ungkap Emil.
Ia berharap kedepannya bisa membuat kontruksi seperti ini di tempat lainnya di Kota Bandung. Pembangunannya sendiri terhitung cukup cepat kurang dari 5 bulan penyelesaian dan di bulan Desember sudah memasuki finalisasi sehingga Februari 2017 resmi dibuka untuk umum.
“Saya ingin kota ini tertata, tetapi ekonomi PKL tidak terganggu. Kunci pelayanan publik adalah kepercayaan. Makanya saya turun langsung untuk berkomunikasi langsung dengan para PKL yang terkena imbas dari pembangunan ini,” kata dia.
Walikota ,enyatakan, skywalk ini merupakan sarana publik yang diperuntukan untuk pejalan yang pertama ada di Indonesia. Dalam pembangunannya juga 100% buatan indonesia. Sebanyak 192 kios disediakan Pemkot Bandung untuk digunakan PKL menjajakan dagangannya.
“Kita mulai sebuah mimpi kota di mana sebuah kota dapat memanusiakan lagi para pejalan kaki. Suatu saat Bandung akan lebih nyaman dengan sebuah konsep yang membuat masyarakatnya bahagia,” kata dia.
Perwakilan dari Asosiasi Tour Guide Kota Bandung Ricky Safe’i membenarkan, semenjak dibangunnya skywalk turis dalam dan luar negeri makin senang berkunjung ke Kota Bandung. Karena suasana Kota Bandung memiliki suasana yang nyaman dengan segala fasilitas publik yang menyenangkan.
“Konsen kita ingin mendatangkan banyak turis ke Kota Bandung, tidak hanya turis dalam negeri. Sejak adanya skywalk ini banyak turis mancanegara yang senang mengunjungi Kota Bandung dibanding kota lainnya,” tandasnya.