SOLOKANJERUK – Anggota MPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal berpesan jangan sampai ulama merasa ketakutan. Cucun bersama ratusan ulama se-Bandung Timur dan Kapolsek Solokan Jeruk bermomitmen untuk melakukan tindakan pencegahan.
Menurut Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) ini, modal kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari adalah ulama dan umatnya.
Hal itu ia sampaikan dalam Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan bersama Kapolsek Solokanjeruk Karyaman D. bersama ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Bandung, KH Acep Jamaludin, aktivis KBNU Tarya Witarsa, Selasa (6/3/18).
“Sebagai intruksi harian dari Ketua Umum Bapak Muhaimin Iskandar, kader PKB mesti jaga pesantren,” pesan Cucun.
Anggota Komisi IV DPR RI ini mengakui teror terhadap ulama sangat meresahkan. Bahkan kyai di Solokanjeruk mulai enggan untuk pergi ke masjid. Kecenderungan itu memurutnya akibat sejumlah insiden yang terjadi menimpa ulama.
“Tokoh ulama jangan sampai luka akibat kita semua tidak sigap. Maka dari itu kita harus ekstra menjaga pemuka agama,” tandasnya.
“Aktifkan Siskamling 24 jam. Orang yang menanyakan ajengan mesti segera dilaporkan. Babinkantibmas, mari galakan tindakan pencegahan,” Cucun menyerukan.
Ia menila di era keterbukaan seperti ini penghargaan terhadap ulama pun mulai berkurang. Apalagi di era media sosial, gesekan semakin kuat, semua orang bisa melontarkan kritik terhadap ulama.
Kapolsek Solokanjeruk Karyaman D mengajak seluruh elemen masyarakat turut serta melakukan tindak pencegahan. “Mari kita lakukan tindakan pencegahan. Tapi ingat jangan main hakim sendiri akibat ketakutan tersebut,” kata Kapolsek.
Karyaman menyatakan pihak kepolisian sudah mulai memberikan pembekalan terhadap Dai Kabtimas beserta Bhabinkantibmas.
Sedangkan KH Acep Jamaludin menyatakan bahwa Islam Nusantara bisa menjadi role model dalam Islam yang ramah. “Saya sampaikan bahwa Islam nusantara bisa menjadi rujukan untuk perdamaian,” ujarnya.[]