KATAPANG – Ketua Forum Kabupaten Bandung Sehat Hj. Kurnia Agustina Dadang M. Naser mengatakan hadirnya Taman PACAN-TELLS (Pangulinan Cacah Menak Taman Edukasi Lalu Lintas Sabilullungan) di tengah masyarakat, akan memperkuat tatanan Kabupaten Bandung Sehat ke depan.
“Taman Pacan-Tells akan memperkuat tatanan Bandung Sehat. Banyak sekali hal-hal yg sebelumnya tidak dipublikasikan dan hanya sedikit masyarakat yang tahu. Dari pemaparan pendamping, kita banyak mendapatkan masukan. Selain untuk memperkuat tatanan tertib lalu lintas yang diikutsertakan dalam Bandung Sehat, ada juga program lainnya yang juga inovatif,” ungkap Kurnia usai meresmikan taman tersebut di area Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kab Bandung, Selasa (16/1/18).
Taman Pacan-Tells tersebut kata Teh Nia, bisa jadi pola edukasi yang menyenangkan bagi anak-anak, sehingga mereka akan merasa sedang bermain, tapi didalamnya terdapat banyak pengetahuan.
“Banyak sekali informasi penting misalnya adanya program pelikan crossing, Zoss (Zona Sekolah Selamat), simulasi marka, gadril shelter, trafick light, yang juga diinisiasi oleh Dishub untuk mengamanakan anak-anak dalam penyebrangan di area lalu lintas sekolah,” sebut ibu yang juga selaku Bunda Paud Kabupaten Bandung ini.
Pada kesempatan tersebut, selain Pacan Tells, dihadirkan pula angkot yang tergabung dalam pembinaan Dishub sudah mengaplikasikan beberapa ketentuan, seperti angkot jurusan Cicalengka-Cijolang. Di dalam angkot tersebut sudah terpampang stiker larangan merokok, imbauan untuk memprioritaskan penumpang lansia, anak-anak, juga wanita.
“Di dalam angkot juga disediakan Pojok Literasi. Jadi, sambil menunggu muatan penuh, penumpang lain bisa membaca berbagai buku yang disediakan, seperti buku pertanian, resep masakan, cara mendidik anak dan lainnya, supaya lebih bermanfaat,” terang Teh Nia.
Sinergitas yang dilakukan bersama sangat dimungkinkan dalam melakukan berbagai program. Menurut Teh Nia, semua yang dilakukan menjadi langkah prefentif agar kelak ketika anak beranjak desawa, dia paham dan bijaksana menjadi pengguna lalu lintas, mengenal marka dan rambu-rambu, juga akan berefek pada guru, orangtua juga masyarakat di sekelilingnya.
Sementara, secara teknis Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Drs. Tedi Kusdiana.,M.Si menjelaskan, inisiasi tersebut merupakan salah satu tugas Dishub dalam melaksanakan promosi pengembangan kemitraan, pembinaan dan penyelenggaran sarana transportasi serta penyuluhan keselamatan transportasi.
“Hadirnya Taman Pacan Tells ini sebagai wujud untuk mendukung pembangunan tranportasi di Kabupaten Bandung dengan ‘Sasalaman’, Sabilulungan Salamet Lancar tur Aman,” jelas Tedi.
Kadishub mengatakan, tujuan pembangunannya yakni sebagai alat sarana dan fasilitas penyuluhan keselamatan, membentuk pemahaman mengenai pentingnya pengetahuan berlalulintas yang baik.
“Taman Pacan Tells memilki area seluas 770, 59 meter, dengan luas lintasan 153, 59 meter. Filosofi Pacantel dalam basa sunda memiliki makna mendalam yakni simbol perdamaian, cacah menak seperti dalam karatagan pembangunan Kabupaten Bandung,” tuturnya.
Program selanjutnya, ungkap Tedi, pihaknya akan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan terkait pemanfaatan Taman Pacan Tells, khusunya Seksi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
“Rencananya tiap Hari Jumat PAUD akan berkunjung secara bergiliran. Kita akan bentuk tim penerangan terhadap anak-anak tersebut secara gratis. Mari kita manfaatkan fasilitas ini dengan sebaik-baiknya, semoga memberi dampak positif,” ungkap Tedi.
Asisten Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat (Ekjah) H. Marlan,S.Ip.,M.Si sangat mengapresiasi Taman Pacan Tells untuk saran bermain dan belajar. Marlan berharap semoga Taman Pacan Tells menjadi tempat mendidik anak-anak, untuk mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan lalu lintas,.
“Tapi kita berharap bahwa taman ini tidak hanya di sini, karena wilayah Kabupaten Bandung sangat luas, mungkin saja bisa dibangun di wilayah lainnya sehingga bisa memperluas jangkauan anak-anak yang berada di wilayah yang jauh, tidak mungkin semua kecamatan bisa mengakses ke sini,” ujar Marlan.
Ia mendorong jajaran Dishub untuk berinovasi mengenai angkutan umum untuk anak sekolah. Terkait maraknya kejadian kecelakaan lalu lintas dengan korban anak-anak, tambah Marlan, Harus diupayakan bis sekolah setiap pagi saat berangkat dan sore saat pulang.
“Kalau bis sekolah memang akan diadakan oleh pemda tahun ini, tapi khusus untuk daerah pinggiran. Ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan partisipasi sekolah untuk masyarakat. Sedangkan untuk daerah tertentu kita bekerja sama dengan para pengusaha angkot,” kata Marlan.
Dengan kerjasama ini nantinya diharapkan bisa mengurangi dampak kemacetan di pagi hari, juga mengurangi anak sekolah yang belum saatnya menggunakan kendaraan terutama motor, sehingga bisa mengurangi resiko kecelakaan.