IBUN,balebandung.com – Tanggul Sungai Citarum di Desa Tanggulun RW 05 dan 06 Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung longsor akibat tergerus aliran air sungai tersebut. Warga yang berdekatan dengan tanggul Sungai Citarum pun mengaku khawatir, jika tanggul sungai kembali longsor dan air sungai meluap.
“Tanggul Sungai Citarum longsor akibat debit air Sungai Citarum yang mengalami kenaikan disaat turun hujan deras di hulu sungai. Tanggul Sungai Ciarum itu longsor pada Senin 12 Desember 2022 pukul 15.58 WIB lalu,” kata Sekretaris Desa Tanggulun Budi Kolbiana Ansori kepada Koran Gala, Jumat (16/12/2022).
Budi menilai, tanggul Sungai Citarum yang longsor itu sangat membahahakan bagi masyarakat sekitar. “Kalau air Sungai Citarum meluap, dikhawatirkan terjadi longsor susulan. Apalagi saat ini, tanggul Sungai Citarum yang longsor itu sudah cukup besar,” kata Budi.
Semula, kata Budi, tanggul Sungai Citarum yang longsor itu hanya sebagian kecil saja, namun sekarang terus meluas karena tanggul sungai itu rawan erosi dan tergerus aliran air.
“Pemerintah desa bersama warga telah melakukan upaya gotong royong untuk penanggulangan dengan cara membuat tanggul kembali dengan menggunakan karung agar tidak tambah melebar. Pemerintah desa pun sudah beberapa kali melaporkan dan mengirim surat kepada BBWS Citarum, terkait tanggul sungai yang longsor,” jelas Budi.
Setelah dilaporkan, kata Budi, sempat ada pengontrolan dan pengukuran, namun sampai saat ini belum ada tindakan nyata dari BBWS Citarum sebagai pemegang kewenangan penuh atas pemeliharaan Sungai Citarum yang berada dibawah Kementerian PUPR Dirjen SDA.
“Saya justru lebih mengapresiasi inisiatif warga setempat yang bergotong royong dengan suka rela, juga apresiasi kepada jajaran Citarum Harum Sektor 3 yang langsung meninjau TKP ketika musibah terjadi,” ujar Budi.
Menurutnya, dengan semakin lebar dan panjangnya kejadian longsor di bantaran Sungai Citarum ini, masyarakat khawatir bantaran sungai tersebut jebol.
“Mengingat musim hujan masih berlangsung dan diperkirakan puncak musim hujan hingga Januari 2023,” ucapnya.
Budi mengatakan, dengan sumber daya pemerintah desa dan masyarakat setempat sudah tidak mampu lagi melakukan upaya yang maksimal dalam penananggulangan tanggul sungai yang longsor tersebut.
“Sehingga dibutuhkan kolaborasi penthahelix antara masyarakat atau komunitas, akademisi, badan usaha atau pelaku usaha, media. Tentu saja pemerintah leading sector dari Citarum ini untuk bersatu padu berkoordinasi secepatnya untuk mengambil keputusan atas penanggulangan longsor tersebut sebelum hal hal yang tidak diharapkan terjadi,” pungkasnya.***