BOJONGSOANG,balebandung.com – Bupati Bandung HM Dadang Supriatna bersama jajaran Perangkat Daerah kembali melaksanakan program rembug Bedas di tiga desa di Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung, Jumat (6/1/2023).
Bupati Bandung yang didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Bandung Hj. Emma Dety Dadang Supriatna hadir di tengah-tengah ratusan warga di Desa Buahbatu, Desa Bojongsari dan Desa Bojongsoang Kecamatan Bojongsoang, dengan waktu yang berbeda dan dihari yang sama.
Rembug Bedas ini merupakan hari kedua, setelah sehari sebelumnya dilaksanakan di Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang, Kamis (5/1/2023). Desa Tegalluar merupakan kampung halaman Bupati Bandung Dadang Supriatna.
Program Rembug Bedas ini, “Dina raraga ngarakeutkeun silaturahmi, ngawangun partisipasi, ngaguar aspirasi bari mere solusi pikeun ngaronjatkeun pangwangunan ekonomi Kabupaten Bandung Bedas”.
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengungkapkan, esensi dari program Rembug Bedas adalah untuk pemberdayaan ekonomi. “Artinya warga yang belum memiliki pekerjaan di desa setempat menjadi target saya untuk bisa berdaya secara ekonomi,” kata Bupati Bandung.
Bupati Bandung berharap masyarakat Kabupaten Bandung lebih sejahtera. “Oleh karenanya program ini hadir untuk mengenal lebih jauh apa kendala yang dialami masyarakat, terutama masyarakat yang belum memiliki pekerjaan di Kabupaten Bandung,” kata Dadang Supriatna.
“Hatur nuhun warga Desa Bojongsoang, Kecamatan Bojongsoang atas segala atensi dan aspirasinya pada Rembug Bedas di titik ketiga hari ini, setelah sebelumnya di hari yang sama dilaksanakan di Desa Buahbatu dan Desa Bojongsari,” katanya.
Dadang Supriatna mengatakan melaksanakan rembug Bedas untuk mendekatkan silaturahmi dengan masyarakat Kabupaten Bandung, di antaranya dengan masyarakat yang ada di empat desa di Kecamatan Bojongsoang.
“Selain mendekatkan silaturahmi, juga untuk ngawangun partisipasi, ngaguar aspirasi bari mere solusi pikeun ngaronjatkeun pangwangunan ekonomi,” kata Bupati Bandung.
Bupati Bandung mengatakan bagi warga yang punya kegiatan usaha tani, sehingga kepala desa setempat untuk mengeluarkan Peraturan Desa (Perdes) dalam upaya mempertahankan lahan abadi.
“Supaya lahan pertanian tidak dijual menjadi lahan perumahan maupun industri. Kalau sudah menjadi lahan abadi, PBB-nya akan dibebaskan. Jangan sampai lahan pertanian menjadi kawasan perumahan atau kawasan pabrik, dalam upaya mempertahankan ketahanan pangan di Kabupaten Bandung,” katanya.
Bupati Bandung mengatakan jika lahan pertanian padi terjadi alih fungsi lahan, nantinya bagaimana nasib warga yang sebelumnya mengolah lahan pertanian padi itu. “Apakah jadi penganggur? Di Kabupaten Bandung masih ada sekitar 126.000 warga yang menganggur atau sekitar 6,98 persen dari jumlah penduduk usia produktif atau usia kerja,” katanya.
Ia mengatakan di Kabupaten Bandung mencapai 1,81 juta orang angkatan kerja. Bupati Bandung mengajak kepada warga yang masih nganggur untuk siap bangkit. “Jangan berkecil hati. Yang penting ada kemauan,” katanya.
Dikatakannya, masyarakat yang menganggur dan ingin menjadi pengusaha atau menciptakan lapangan kerja, Pemkab Bandung sudah menyiapkan modal usaha melalui modal bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan.
“Pada tahun 2022 Pemkab Bandung menggulirkan Rp 40 miliar dan tahun 2023 sebesar Rp 30.000,” katanya.
Di hadapan masyarakat, Bupati Bandung mengatakan melaksanakan program guru ngaji karena ingin memuliakan para ulama. Selain memberikan uang insentif, kata Dadang Supriatna, memberikan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
Dadang Supriatna pun langsung menawarkan kepada warga yang masih menganggur untuk daftar menjadi pekerja ke luar negeri, misalnya ke Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat maupun negara lainnya.
“Kita juga siap memberikan pelatihan kepada warga yang masih nganggur untuk mempersiapkan tenaga kerja yang siap kerja. Ini sebagai solusi bagi warga yang belum kerja, dan untuk menjadi pekerja profesional dalam upaya meningkatkan ekonomi masing-masing,” katanya.
Bupati Bandung juga mengajak kepada masyarakat untuk menjadi pahlawan dalam pengelolaan lingkungan. Di antaranya dengan cara memilah sampah organik dan anorganik.
Pada pelaksanaan rembug Bedas itu, ada di antara warga yang berharap pelayanan secara manual tetap diberlakukan untuk memberikan kemudahan kepada warga yang hendak mendapatkan pelayanan dari pemerintah. Pelayanan manual itu khusus untuk warga yang belum memahami penggunaan informasi dan teknologi secara online.
“Pelayanan melalui online itu tidak bisa dihindari. Sehingga saya berharap kepada para Ketua RT dan RW untuk memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat, supaya memahami bagaimana proses penggunaan pelayanan secara online,” katanya.
Di antara warga ada yang membutuhkan pelayanan untuk sarana dan prasarana tempat pembuangan sampah sementara, dan mempertanyakan apakah kader PKK Kecamatan bisa mendapatkan uang insentif. Hal itu menjadi program kerja Pemkab Bandung kedepannya, untuk sama-sama mendapatkan uang insentif.
Sejumlah warga yang memberanikan diri menyampaikan aspirasinya, langsung mendapatkan hadiah door prize dari Bupati Bandung. Sejumlah warga juga mendapatkan bingkisan ikan dari program gemar makan ikan dalam upaya meningkatkan kualitas hidup manusia.
Pada giat rembug Bedas itu ada di antara warga yang turut menghibahkan lahannya untuk pelebaran jalan dari mulai Cikoneng sampai Buahbatu. Bupati Bandung berharap ada tindaklanjut pengerjaan atau pengiriman lahan untuk pelebaran akses jalan itu.