SOREANG, Balebandung.com – Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Bandung Kurnia Agustina Dadang M. Naser menilai delapan fungsi keluarga bisa menciptakan keluarga yang keren.
“Saya mengajak seluruh keluarga di Kabupaten Bandung untuk bisa memahami dan menjalankan delapan fungsi keluarga ini. Antara lain fungsi agama, sosial budaya, cinta dan kasih sayang, perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi, dan fungsi pelestarian lingkungan. Jika semua fungsi ini dijalankan, bisa menciptakan keluarga yang keren,” ucapnya saat menjadi pengisi materi Webinar Series 4.0 Koalisi Kependudukan Indonesia (KKI) Jabar di Rumah Jabatan Bupati Bandung di Soreang, Rabu (29/7/2020).
Kurnia menjelaskan keren di sini artinya keluarga yang tidak meninggalkan karakteristik pola asuh yang baik dan benar. Jika sebuah keluarga memiliki pola asuh yang baik, maka akan tercipta Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas pula.
“Keluarga keren adalah keluarga yang mampu berdaya dan mampu mengatur atau merencanakan kehidupannya, dalam upaya menghasilkan masa depan yang baik menuju generasi yang cemerlang,” jelasnya.
Ketika delapan fungsi keluarga ini dijalankan, menurutnya akan membantu pemerintah daerah dalam mewujudkan keluarga tangguh menuju Kabupaten Bandung yang unggul, berdaya dan berkarakter.
Lebih jauh Kurnia mengatakan, keluarga merupakan komponen terpenting dan pondasi dalam membangun karakter suatu bangsa. “Dan ketahanan keluarga ini tidak bisa lepas dari delapan fungsi yang dijalankan. Kalau seluruh keluarga secara sabilulungan menjalankan fungsi ini, maka upaya Pemkab Bandung untuk membentuk SDM yang unggul dan berkualitas akan terwujud,” imbuh Teh Nia, sapaannya.
Guna mempercepat hal tersebut, pihaknya bersama Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) terus mensosialisasikan berbagai program. Salah satunya program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) melalui Kampung KB.
“Kampung KB merupakan garda terdepan dari DP2KBP3A dalam mengedukasi dan mensosialisasikan berbagai program pemerintah, seperti program Bangga Kencana dari pemerintah pusat. Kami berharap, keberadaan Kampung KB ini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas,” papar Teh Nia.
Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Bandung ini juga menyebutkan upaya lainnya. Bersama jajarannya, pihaknya melakukan pemberdayaan ketahanan keluarga di bidang pola asuh anak.
“Sedangkan untuk pemberdayaan ketahanan keluarga di bidang kesehatan, kami memiliki program posyandu. Di sini masyarakat akan diberikan pendampingan terkait KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), KB, gizi, diare dan imunisasi,” timpalnya.
Sementara untuk pemberdayaan ketahanan keluarga di bidang ekonomi, ia bersama sejumlah Perangkat Daerah (PD) menggulirkan program peningkatan usaha ekonomi keluarga. Seperti program usaha Peningkatan Ekonomi Keluarga (UP2K), Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS), Kelompok Wanita Tani (KWT) serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Program ini terbangun melalui lintas sektor, melalui dinas terkait masyarakatakan diberikan pelatihan, pendampingan produk, kemasan dan pendampingan pemasaran,” ujar Teh Nia.***