SOLOKANJERUK,balebandung.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui anggaran pusat sebesar Rp 126 miliar mulai melaksanakan pengerjaan pembangunan pusat bisnis dan edukasi kopi Indonesia. Saat ini, pembangunannya sedang dalam proses pematangan lahan, dan anggarannya pun digulirkan secara bertahap dan diharapkan pertengahan 2023 mendatang pembangunannya sudah selesai.
Bupati Bandung HM Dadang Supriatna bersama Ketua Fraksi PKB DPR RI/Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI H. Cucun serta Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung H. A Tisna Umaran meninjau lokasi pembangunan pusat bisnis dan edukasi kopi Indonesia di Jalan Raya Solokanjeruk Desa/Kecamatan Solokanjeruk Kabupaten Bandung, Kamis (10/11/2022).
Tisna Umaran mengatakan, bahwa di lokasi yang baru ditinjau oleh Bupati Bandung dan Ketua Fraksi PKB DPR RI itu akan dibangun pusat bisnis dan edukasi kopi Indonesia.
“Karena ini pusat bisnis dan edukasi kopi Indonesia, nanti kegiatannya itu terkait dengan bisnis kopi. Bisnis kopi apa, ya kopi Indonesia. Baik kopi arabika maupun robusta. Tujuannya adalah ekspor,” kata Tisna kepada wartawan di lokasi pembangunan, Kamis sore.
Ia mengatakan pemasaran produksi kopi dalam negeri bisa ditangani oleh kelompok tani maupun koperasi. Sedangkan ekspor ke luar negeri harus menghadapi persaingan. Karena selama ini, imbuh Tisna, produksi kopi dunia dikuasai oleh Brazil, Colombo dan Vietnam, sebagai pemain baru.
“Sementara di Indonesia itu, terluas sedunia kebun kopinya. Tapi ekspornya keempat, setelah Brazil, Colombia dan Vietnam. Politik dagang kita itu kalah oleh Brazil dan Vietnam,” katanya.
Tisna mengatakan bahwa pembangunan pusat bisnis dan edukasi kopi Indonesia itu, pada tahun ini mulai dari pematangan lahan. “Tahun depan sudah mulai proses ke pembangunan pengolahan dan pergudangan. Diharapkan tahun depan sudah bisa diresmikan oleh Pak Presiden,” kata Tisna.
Ia juga berharap tahun depan bisa mulai ekspor kopi yang masif. “Kemarin juga ada ekspor ke Serbia, yaitu satu kontainer kopi. Keinginan kita tonasenya lebih besar,” katanya.
Dikatakannya, pembangunan pusat bisnis dan edukasi kopi Indonesia itu pada lahan seluas 5 hektare dengan anggaran semuanya dari pusat.
“Tahun ini Rp 8 miliar dan tahun depan ada Rp 36 miliar, dan tahun depan ada lagi secara bertahap,” jelasnya.
Tisna mengatakan, pusat bisnis dan edukasi kopi Indonesia dibangun di Kabupaten Bandung, berdasarkan keterangan dari pihak pusat karena Kabupaten Bandung lebih serius dalam mengembangkan kopi.
Ia juga mengatakan nantinya ada cafe untuk tempat edukasi dan pelatihan berkaitan dengan kopi. “Nantinya akan bekerjasama dengan pihak-pihak yang ahli dalam bidang kopi,” katanya.***