RANCAEKEK,balebandung.com – Sejumlah warga Kelurahan Rancaekek Kencana Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung menyampaikan harapan dan aspirasinya kepada Bupati Bandung HM Dadang Supriatna.
Pertemuan silaturahmi antara tokoh masyarakat dengan orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu dilangsungkan di Halaman Masjid Iqra RW 13 Kelurahan Rancaekek Kencana, Sabtu (3/9/2022) sore.
Yang terungkap dalam pertemuan silaturahmi itu, warga menyampaikan sejumlah harapannya kepada Bupati Bandung untuk menata atau memperbaiki solokan karena sering banjir di Kelurahan Rancaekek Kencana. Harapan lainnya, mendirikan bangunan baru SMAN di Rancaekek Kencana karena masyarakat sangat menunggu.
Dari kalangan kader PKK berharap ada dana insentif, karena kader belum mendapatkan bantuan tersebut. Selain itu, warga berharap ada gedung khusus tempat olahraga.
Pada pertemuan itupun terungkap, dari kader Puskesos berharap ada dana kelurahan, sementara desa sudah ada dana desa. Warga berharap ada alokasi dana kelurahan untuk pemberdayaan masyarakat, seperti dana desa yang digulirkan ke desa-desa.
Bupati Bandung HM Dadang Supriatna langsung menanggapi apa yang menjadi harapan dan aspirasi masyarakat itu.
“Khusus dana insentif untuk kader PKK akan diusulkan melalui APBD Perubahan,” kata Bupati Bandung, yang disambut tepuk tangan oleh para kader PKK.
Bupati Bandung pun menanggapi terkait dana kelurahan, dalam pengelolaannya ada di bawah binaan camat karena lurah dibawah camat dan camat dibawah bupati. Sedangkan pengelolaan desa sifatnya otonomi desa melalui musyawarah desa.
Dadang Supriatna pun menyebutkan bahwa dana desa yang digulirkan ke desa-desa antara Rp 1 miliar sampai Rp 3 miliar per desa, selain dari dana bantuan gubernur, dan Alokasi Dana Perimbangan Desa yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung.
Jumlah anggaran yang diberikan ke desa, katanya, kelurahan juga harus sama. Meski dalam pengelolaan anggaran di kelurahan itu merupakan kewenangan camat dan bupati. Tapi kalau desa, otonomi desa melalui musyawarah desa.
“Anggaran di kelurahan juga besar, di antaranya untuk pembangunan infrastruktur jalan,” katanya.
Dadang Supriatna pun akan melakukan pembenahan di tingkat kelurahan dengan anggaran yang memadai untuk peningkatan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. “Tentunya sesuai dengan aturan Undang-Undang yang berlaku,” katanya.
Bupati Bandung pun mengucapkan terima kasih kepada masyarakat karena bisa bersilaturahmi, setelah 1,4 tahun menjabat dan dilantik pada 26 April 2021 lalu. Bupati Bandung pun turut menguraikan berbagai kegiatannya kepada masyarakat, di antaranya program unggulan pemberian insentif untuk guru ngaji.
“Pada awal jadi Bupati, sebanyak 16.800 guru ngaji, setelah ada pendataan ulang bertambah menjadi 23.000 guru ngaji. Sebanyak 17.000 guru ngaji sudah dianggarkan untuk pemberian uang insentifnya sebesar Rp 109 miliar per tahun. Anggaran ini paling besar di Indonesia,” katanya.
Bupati Bandung mewakili para orang tua menitipkan kepada guru ngaji untuk mendidik anak-anak mereka di sekolah. “Supaya anak-anak kita belajar mengaji. Kita juga memperhatikan 4.500 marbot, yang sehari-harinya mengurus masjid,” katanya.
Di hadapan ratusan warga, Bupati Bandung mengatakan bahwa pihaknya sudah merealisasikan anggaran sebesar Rp 40 miliar untuk pinjaman dana bergulir tanpa bunga. “Anggaran sebesar ini untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Selain itu untuk mencegah maraknya bank emok di Kabupaten Bandung,” katanya.
Dadang Supriatna pun memberikan perhatian khusus pada pendidikan, di antaranya sedang mengusulkan pembangunan 22 SMAN ke Provinsi Jabar karena kewenangannya ada di provinsi.
“Insya Allah di kawasan Rancakihiang Rancaekek akan dibangun SMPN dan pembangunan SMAN,” katanya.
Lebih penting lagi, kata Bupati, pihaknya sedang fokus pada pendirian rumah sakit. “Kita akan mendirikan 5 rumah sakit daerah di Kabupaten Bandung. Dua rumah sakit sedang dibangun di Cimaung dan Kertasari, dan sisanya insya Allah tahun depan,” katanya.***