RANCAEKEK, balebandung.com – Anggota DPRD Kabupaten Bandung H. Cecep Suhendar menyatakan, konsep kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan kurikulum merdeka yang dicanangkan Kementerian Pendidikan RI secara bertahap sudah dilakukan di beberapa unit satuan sekolah di Kabupaten Bandung.
“Sebenarnya, kurikulum merdeka ini bukan konsep baru. Sejak dulu zaman Ki Hajar Dewantara, itu kurikulum merdeka sudah diberikan kepada para siswa di sekolah,” kata Cecep Suhendar kepada wartawan di Rancaekek Kabupaten Bandung, Minggu (7/8/2022).
Tapi, imbuh dia, pada saat itu pelaksanaan pendidikan di era penjajahan, sehingga yang disebut merdeka itu adalah bagaimana warga Indonesia bisa ikut sekolah di alam penjajahan.
“Nah, di kurikulum merdeka saat ini adalah bagaimana guru bisa berinovasi di dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Guru dan murid diberikan kebebasan untuk melakukan inovasi dalam kegiatan mengajar. Agar baik guru maupun murid tidak jenuh dalam kegiatan belajar mengajar,” tuturnya.
Anggota Dewan dari Dapil IV yang meliputi Kecamatan Rancaekek, Cicalengka, Cikancung dan Nagreg ini meyakini, konsep pendidikan ini lebih modern. Proses pembelajarannya bisa dilakukan dengan cara tatap muka maupun melalui online.
“Saya kira harus siap, semua sekolah mengikuti kegiatan belajar dengan menggunakan kurikulum merdeka,” katanya.
Menurutnya, pada pelaksanaan kurikukum merdeka ini ada beberapa insprastruktur yang harus disiapkan. Pertama, kualitas guru, dan guru wajib mengikuti proses tahapan guru penggerak di sekolahnya. Kedua, sekolah pun dari sisi fasilitas pun harus mendukung dalam konsep kurikulum merdeka ini.
“Kurikulum merdeka ini untuk pencapaian tujuan pembelajaran, selain meningkatkan kualitas pendidikan dari mulai SD, SMP dan SLTA atau sederajat,” katanya.***