BANDUNG – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil melepas keberangkatan Tim Ekspedisi Salu Uro Arus deras Wanadri 2016 di Pendopo Bandung, Jalan Dalem Kaum , Selasa (16/6/16). Walikota mengatakan kegiatan seperti ekspedisi arus deras ini merupakan kegiatan yang betul-betul diharapkan oleh bangsa dan negara.
“Mengingat pesertanya yang cukup muda dan semangat seperti ini, apalagi sekarang bulan ramadhan, pasti tenaga yang dibutuhkan harus banyak. Tetapi saya yaklin Wanadri yang mengikuti ekspedisi hari ini mewakili generasi muda Indonesia. Pertahankan Wanadri selama negara ini ada. Buktikan dan wujudkan ‘Janji Wanadri’ dalam menjalankan tugas-tugas ke depan,” ujar Ridwan.
Emil menambahkan, sebagai organisasi pionir yang selalu terdepan dalam menjelajah dan mengamalkan kecintaan lingkungan, harus bisa memberikan contoh yang baik kepada seluruh manusia dengan melakukan ekspedisi arum jeram. Ia berharap dalam ekspedisi ini anggota Wanadri menjadi pelopor pembangunan bangsa, memiliki jiwa bela negara, berani, jujur, tulus dan iklas demi maju dan sejahteranya rakyat Indonesia
Kepala Tim Ekspedisi Wanadri Salu Uro Arum Jeram 2016 Toto Saefudin menjelaskan, keberangkatan mulai hari ini sampai 15 Agustus 2016 menargetkan akan mengarungi aliran Salu Uro dengan beragam tingkat kesulitan jeram yang ada di sepanjang 53 kilometer aliran sungai yang mulai diarungi dari Rongkong dan berakhir di Desa Pohyaang Kecamatan Seko.
“Ekspedisi pengarungan sungai first descent di Salu Uro ini merupakan penjelajahan yang memiliki tujuan terhadap pemuda-pemudi Indonesia untuk mencintai tanah airnya. Ekspedisi kali ini mengusung konservasi dan pariwisata di area ekspedisi,” jelasnya.
Toto menambahkan, selain melakukan penjelajahan, ada beberapa kegiatan lain yang nantinya akan bermanfaat bagi masyarakat setempat pada khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya. Dalam ekspedisi kali ini kami mengedepankan tema semangat kepemudaan dalam upaya konservasi lingkungan dan kegiatan sosial di wilayah ekspedisi. Kegiatan yang sederhana, namun butuh kerja keras untuk mewujudkannya.
“Atas tekad serta latihan yang ketat, Wanadri optimis melakukan Ekspedisi Salu Uro. Semoga apa yang kami lakukan dapat bermanfaat untuk kemaslahatan orang banyak serta kemajuan ilmu pengetahuan,” ucap Toto.
Salu Uro adalah sungai yang terletak di wilayah Seko Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan membentang hingga ke wilayah Kalumpang Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat. Sungai Salu Uro merupakan habitat utama dari satwa langka Sulawesi yaitu anoa. Arusnya deras dan lingkungan alaminya hampir belum terjamah sama sekali. Sulit mengukur kedalamannya karena terdapat banyak ceruk (warga lokal menamakannya liku atau lubang dalam tak berujung).
Lingkungan sungai Salu Uro juga dipenuhi satwa yang berbahaya seperti buaya dan ulang (binatang bertubuh sangat panjang seperti tali tambang). Dengan kondisi itu, Salu Uro masih dikeramatkan oleh masyarakat lokal khususnya di Seko, wilayah hulu sungainya. Seringkali dilakukan ritual-ritual khusus jika ingin turun ke sungai yang disebut Mangrara atau Maccera.