SOREANG – Bupati Bandung Dadang Naser mengungkapkan kekecewaannya karena jalan tol Soreang- Pasirkoja (Soroja) kembali mundur beroperasi dari target seharusnya Juli 2017 menjadi September 2017.
“Mundur lagi, kami minta agar segera pembangunan dilakukan dengan baik. Saat ini tahapan sudah ke pembangunan fisik utama, dan maksimal saya berharap bulan 9 nanti fungsional bisa dilakukan,” jelas bupati usai halal bi halal di Lapang Upakarti Soreang, Senin (3/7/17).
Dadang mengaku kecewa dengan kembali mundurnya operasional Tol Soroja. “Tentu kecewa ada, ini kan aset Kabupaten Bandung,” ucapnya.
Ia menegaskan akan memanggil pihak-pihak terkait proyek Tol Soroja untuk menggelar rapat teknis. “Saya mendesak, minggu ini harus rapat dengan konsorsium, pengembang dan pihak terkait untuk penyelesaian Soroja segera,” tegasnya.
Untuk progres awal Juli ini, menurut bupati sudah terpasang semua jembatan yang terbentang, dan tinggal dilakukan finishing. “Progres harus tepat waktu, bupati bekerja dengan target. Kalau begini investor rugi sendiri. Makanya planing harus lebih bagus dan dilakukan, selalu ada pengawasan dari siapapun untuk Kabupaten Bandung agar pembangunan lebih baik,” jelasnya.
Meski fungsional Tol Soroja mundur, Dadang menyatakan rencana pemda dalam proyek Jalan Belalai di luar tol tetap berjalan. “Mundurnya Soroja tidak berpengaruh terhadap rencana pemda. Rencana pemda tetap jalan. Saya berharap Jalan Belalai dan arteri ini segera juga dirampungkan,” paparnya.
Bahkan menurutnya khusus Tol Soroja, investor sudah membicarakan kemungkinan melanjutkan proyek jalan tol hingga ke Pasirjambu atau Ciwidey.”Rencananya jalan tolnya mau sampai Ciwidey. Ini saya support kalau ada yang mau melanjutkan,” ungkapnya.
Pemkab saat ini tengah memfokuskan pembuatan jalan lingkar di luar Tol Soroja, guna mengatasi kemacetan. “Jalan arteri kabupaten, jalan Lingkar Soreang ke arah Desa Sadu, sudah persiapan dan pembebasan lahannya. Memang agak rumitnya di pembebasan. Untuk Katapang ke Baleendah, pemkab memohon bantuan ke provinsi dan nasional, dalam hal pembebasan dan lahannya, karena arteri Katapang-Baleendah ini untuk mengatasi kemacetan di Banjaran,” terangnya.