NGAMPRAH – Bencana pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Dengkeung, RT 01/12, Desa Wangunsari, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mendapatkan perhatian serius dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB. Bahkan rencananya BPBD akan meminta tim dari Badan Geologi untuk meneliti tanah di kawasan tersebut.
Kepala BPBD KBB Rony Rudyana mengatakan saat ini pihaknya sudah melakukan upaya penanganan sementara dengan mengungsikan warga ke tempat yang aman. Warga juga diminta untuk tidak berada di rumah mereka yang terdampak pergerakan tanah ini saat kondisi sedang hujan.
“Kami sudah melarang agar warga tidak berada di rumah saat hujan turun, karena dikhawatirkan terjadi longsor akibat tanah yang sudah retak-retak,” kata Rony, Selasa (5/4/16).
Dirinya beralasan saat ini curah hujan masih tinggi sehingga sangat riskan dan berpotensi terjadi longsor ketika air hujan masuk ke celah-celah tanah yang sudah mengalami retak-retak itu. Untuk itu pihaknya sudah membangun dua tenda pengungsian bagi warga untuk tinggal sementara.
Dari data yang diterimanya, akibat bencana ini telah menyebabkan 6 rumah rusak berat, 3 rumah rusak sedang, dan 3 rumah rusak ringan, serta 45 rumah terancam. Di permukiman itu ada total sebanyak 57 KK dengan jumlah jiwa mencapai 191 jiwa.
Rony juga mengaku sudah mengirim surat kepada Badan Geologi untuk melakukan penelitian di kawasan tersebut apakah tetap aman untuk permukiman atau tidak. “Nantinya rekomendasi dari Badan Geologi akan menjadi acuan kami dalam mengambil langkah selanjutnya,” kata dia. [fik]