NAGREG – Warga Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung meminta kepada pemerintah agar ada interchange atau akses pintu keluar masuk pintu Tol Gedebage-Tasikmalaya di sekitar kawasan Nagreg. Hal itu agar tidak membuat kawasan Nagreg menjadi kota mati akibat jarangnya kendaraan yang melintas di kawasan itu nantinya.
“Kekhawatiran warga jika nanti ada pembangunan Tol Gedebage-Tasikmalaya, kawasan Nagreg jadi mati dan tidak ada geliat ekonomi seperti saat ini. Karena itu warga meminta dibuatkan pintu keluar atau masuk di kawasan Nagreg ini,” tutur Kepala Desa Citaman Andry Rahayu, Rabu (9/3/16).
Menurut Andry aspirasi dan keinginan warga itu diharapkan jadi perhatian Pemerintah Provinsi Jabar dan pusat. Kades berharap sebelum pembangunan Tol Gedebage-Tasikmalaya terealisasi pintu keluar masuk tol di Nagreg harus jadi skala prioritas dan perhatian pemerintah.
Andry menunjuk contoh jangan sampai Nagreg menjadi seperti di jalur Purwakarta-Cikampek di mana setelah ada jalur tol Cileunyi-Cikampek, geliat ekonomi di kawasan tersebut jad lesu. “Kecamatan Nagreg jangan sampai seperti itu karena saat ini rencana pembangunan jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya sudah santer terdengar,” kata dia. (fik)