NAGREG – Warga Kampung Ganjar Sabar, Desa Ganja Sabar, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, mengeluhkan aktivitas pengurukan tanah seluas 4 hektare yang dilakukan PT Karina. Warga menuding akibat aktivitas itu berdampak terjadinya banjir ke permukiman warga setinggi 60 sentimeter di mana sebelumnya banjir tidak pernah terjadi di wilayah tersebut.
“Selama lebih dari 30 tahun tinggal di sini, belum pernah terjadi banjir. Banjir pertama terjadi, setelah adanya pengurukan lahan di sekitar sini,” kata salah seorang warga, saat membahas persoalan ini bersama jajaran Muspika Nagreg dan aparat desa di Aula Kantor Camat Nagreg, Kabupaten Bandung, Senin (7/3/16).
Hadir pada pembahasan itu Camat Nagreg H Entang Kurnia, S.E., M.Si., Kapolsek Nagreg Kompol Agus Sobri, Danyon Linud 330/TD Nagreg Letkol Inf. Kamil Bahren Pasha dan PPK Jalur Nasional Pasteur Nagreg. Termasuk kepala desa, masyarakat dan perwakilan dari PT Karina Ngadi Utomo juga turut hadir.
Entang mengatakan pihaknya bersama dengan PPK Pasteur Nagreg akan melakukan survei lapangan untuk meninjau kondisi saluran drainase yang dianggap sempit dan jadi penyebab banjir di kawasan Nagreg. “Kami akan melakukan survei lapangan dan memperbaiki saluran drainase yang selama ini menghambat aliran air,” ucapnya.
Kesepakatan lainnya, kata Entang, pengusaha dari PT Karina akan bersama dengan masyarakat membuat embung-embung, guna menampung air yang berasal dari lokasi pengerjaan pengurukan. (fik)