
SOREANG – Perhelatan olah raga terbesar kedua dunia Asian Games ke XVIII akan segera dilaksanakan di Indonesia, salah satunya di Stadion Si jalak Harupat Kabupaten Bandung untuk Cabang Olah raga (cabor) sepak bola.
Kesempatan emas ini akan dimanfaatkan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Barat dan Kabupaten Bandung untuk menggelar weekend fair dan gelar produk unggulan para pelaku Usaha Kecil menengah (UKM).
Hal itu diungkapkan Ketua Harian Dekranasda Kabupaten Bandung H. Marlan, S.Ip.,M.Ip usai acara Weekend Fair yang digelar Dekranasda Provinsi Jawa Barat di Gerai Sa.Ra.E Soreang, Minggu (22/7/18).
“Jadi ini kan agenda bulanan provinsi biasanya kegiatan kantor ini dilaksanakan di craft centernya Jawa Barat di Jalan Dago. Tapi mulai bulan ini mereka ingin kegiatan ini bisa disebarluaskan ke daerah-daerah lain se-Jawa Barat dan Kabupaten Bandung adalah lokasi pertama kegiatan weekend fair di luar ibukota provinsi. Untuk bulan depan kita akan adakan acara serupa dengan gelar produk unggulan daerah untuk menyemarakan ajang Asian Games ke-18, sekaligus dimanfaatkan sebagai ajang promosi kepada tamu mancanegara,” ungkap Marlan.
Ia mengatakan rencana Dekranasda Kabupaten Bandung dan Jawa Barat untuk berkolaborasi hadirkan produk unggulan pada ajang Asian Games akan berlangsung dari tanggal 14 Agustus hingga 8 September 2018.
“Ini kan even bagus, ajang promosi, peningkatan ekonomi, pariwisata, juga akan datang banyak tamu dari luar negeri. Saat itulah kita berkolaborasi untuk menampilkan produk terbaik daerah untuk dijual, dipromosikan hingga produk kita punya daya saing tersendiri. Kita juga akan menyeleksi hanya produk terbaik saja yang layak ditampilkan. Siapa tahu nanti ada buyer dari mancanegara yang tertarik dan kita juga harus bisa memenuhi permintaan buyer itu,” ujarnya.
Sedangkan kehadiran Gerai Sarae Dekranasda, lanjut Marlan, didorong sebagai pusat oleh-oleh khas Kabupaten Bandung. Karena menurutnya, selama ini belum ada pusat oleh-oleh baik kerajinan, kuliner, fashion, aksesoris dan cinderamata lainnya yang berada di satu tempat. Untuk itu Dekranasda memfasilitasi melalui hadirnya Gerai Sarae.
“Dekranasda sendiri kita hadirkan untuk mempromosikan produk unggulan UMKM dan UKM kepada masyarakat, sebagai pusat oleh-oleh khas Kabupaten Bandung. Kita ingin dengan kehadiran Gerai Sarae, para wisatawan bisa mendapatkan cinderamata dan buah tangan dengan di satu tempat,” imbuhnya.
Kemudian Marlan mengatakan, Weekend Fair yang digagas Dekranasda Jabar ini mengusung tema “Kids and Craft” untuk meningkatkan kemampuan anak dalam berkreasi dan berkreativitas dengan benda-benda yang ada di sekitarnya. Tema tersebut diangkat dalam rangka memperingati Hari Anak nasional yang biasa diperingati setiap 23 Juli, yang bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi jawa Barat.
Acara Weekend Fair tersebut lanjutnya, diisi oleh beberapa kegiatan anak-anak seperti lomba menggambar, membuat mainan parasut dan melukis di atas batu alam. Marlan mengatakan pihaknya sangat menyambut baik dan mendukung acara tersebut.
“Kami sangat menyambut baik acara ini karena anak-anak sekarang lebih banyak mengenal permainan yang ada di gadget. Padahal ketergantungan gadget di khawatirkan membuat anak-anak menjadi individualisme,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, untuk meminimalisir penggunaan gadget dikalangan anak-anak, Pemkab Bandung sedang menggalakan permainan tradisional anak melalui Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat (Formi).
“Melalui Formi kami kenalkan lagi di beberapa Kecamatan dan sekolah-sekolah permainan tradisional anak yang sudah hilang seperti Egrang, Sorodot Gaplok, dan permainan tradisional lainnya agar anak-anak bisa berbaur tidak menjadi individualisme karena gadget,” jelas Marlan.
Selain diisi oleh acara anak, Weekend Fair tersebut juga menghadirkan pameran bazar produk dari para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Bandung yang diikuti oleh 21 peserta bazar, terdiri dari stand kuliner, stand kerajinan dan fashion.
“Gerai Sarae ini terus kami lakukan pembenahan karena merupakan tempat promosi produk-produk UMKM di Kabupaten Bandung. Dengan diresmikannya Tol Soroja jumlah wisatawan meningkat setiap minggunya. Ini jadi tugas kami bagaimana menciptakan produk kerajinan yang selain ramah lingkungan juga terjangkau dari segi harga dan tempat,” pungkas Marlan.***