NGAMPRAH – Proses pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung terus berjalan meski ditengah kontroversi yang terus terjadi. Seperti di dua titik lokasi di Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang saat ini sudah dilakukan proses pengeboran tanah.
“Proses pengeboran tanah itu sudah terjadi sejak sebulan lalu yakni di Kampung Simpati Desa Sumur Bor, dan di Bukit Permata,” kata Kepala Desa Cilame Aas Moch Asor.
Berdasarkan informasi yang diperolehnya, pengeboran tanah itu dilakuakn oleh pihak dari PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) dengan kedalaman tanah mencapai 60 meter. Lokasi pengeboran berada di lahan perkebunan, dan pekarangan rumah warga.
Menurutnya, tidak seperti pada saat pemasangan patok yang menimbulkan protes di masyarakat, pelaksanaan pengeboran berlangsung aman. Ini dikarenakan pihak PT KCIC sudah melakukan sosialisasi terlebih dahulu secara langsung kepada masyarakat.
“Beberapa bulan lalu pernah menyampaikan rencana pengeboran kepada aparat desa dan juga masyarakat, tujuannya untuk mengambil sampel tanah yang akan terkena jalur lintasan Kereta Cepat untuk diperiksa di laboratorium,” tuturnya.
Namun dirinya menyesalkan banyaknya patok jalur kereta cepat di Cilame karena banyak yang hilang. Aas mengaku tidak mengetahui tentang hilangnya patok-patok tersebut. Apakah dicabut oleh warga atau sengaja dicabut petugas PT KCIC karena terjadi perubahan trase.
“Saya juga heran dan akan menanyakan langsung kepada warga sebab bisa saja patok itu dicabut oleh PT. KCIC karena ada perubahan trase,” ujranya. (fik)