BANDUNG – Sebanyak 20 ribu santri dan guru Madrasah Dinniyah Takmiliyah se-Kota Bandung tumpah ruah di Stadion Gelora Bandung Lautan Api mengikuti Gebyar Jalan Santai Hari Santri Nasional tingkat Kota Bandung, Minggu (27/11/16).
Acara tersebut digagas Forum Komunikasi Dinniyah Takmiliyah Kota Bandung dan dibuka langsung Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil. Para peserta Gebyar Jalan Santai berasal dari madrasah-madrasah dinniyah di 30 kecamatan. Dalam rangkaian kegiatan ini juga dilaksanakan peluncuran Gerakan Ayo Infaq dan Shadaqah oleh walikota.
“Ini adalah ciri di Kota Bandung. Kami selalu menyeimbangkan kegiatan duniawi dengan kegiatan rohani. Kegiatan membangun mental spiritual juga kita kuatkan, termasuk menguatkan kegiatan Magrib Mengaji yang sudah kita canangkan,” ungkap walikota usai membuka kegiatan Gebyar Jalan Santai.
Seimbangnya pembangunan mental dan fisik menurutnya penting sebab dengan cara ini Kota Bandung bisa mencapai kemakmuran. “Di Kota Bandung ini sedang disiapkan cetak biru kehidupan bermasyarakat yang seimbang lahir batin. Infrastruktur dikerjakan, yang sifatnya keagamaan dan rohani diperkuat,” tutur Ridwan.
Oleh karena itu, di samping pembangunan fisik berupa fasilitas publik, walikota yang sedang menjabat di tahun ketiga ini juga menggulirkan berbagai program seperti Magrib Mengaji, Gerakan Ayo Bayar Zakat, pendidikan karakter Bandung Masagi, hingga penyempurnaan regulasi tentang Dinniyah Takmiliyah.
“Mudah-mudahan pembangunan yang seimbang seperti ini bisa menjadi inspirasi ke seluruh Indonesia dengan kekompakan DPRD dan pemerintah kotanya, kita sempurnakan sistem bermasyarakat di Kota Bandung termasuk peraturan yang membuat anak-anak kita bisa menyempurnakan keilmuannya,” ucap Emil.
Saat ini, Pemerintah Kota Bandung juga tengah dalam proses membangun Gedung Lembaga Pendidikan Tilawatil Quran (LPTQ) yang akan dibangun di atas lahan seluas 3 ha di wilayah Gedebage. Gedung tersebut akan menjadi pusat kegiatan kajian Al-Quran, penelitian Al-Quran, dan kegiatan manasik haji dan umrah. “Diharapkan di Bandung kecintaan kepada Al-Quran ini diperluas dengan adanya Gedung LPTQ ini,” imbuhnya.
Hal ini dilakukan untuk melengkapi predikat kota paling Islami di Indonesia yang dianugerahkan oleh Maarif Institut. Ia mengharapkan Bandung tumbuh menjadi kota yang subur dan makmur, adil dan aman.
“Kota paling islami itu bukan selalu syariah, tetapi seimbang antara kehidupan modern dengan pembangunan aspek mental, tentunya dalam kedamaian, toleransi, dalam bingkai NKRI,” pungkas Ridwan.
Di sela-sela pembukaan Gebyar Jalan Santai, Emil sempat memberikan hadiah tabungan sebesar 1 juta rupiah bagi salah seorang anak yang mampu membacakan surat Al-A’la di hadapan seluruh peserta, dan memberikan hadiah umrah bagi ibu sekaligus guru mengajinya.