SOREANG – Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-38 tingkat Jawa Barat akan segera berlangsung, dengan Kabupaten Bandung sebagai tuan rumah. Kepala Dinas Pangan dan Perikanan (Dispakan) Ir. Dadang Hermawan menyebutkan, dalam peringatan HPS ke-38 yang akan digelar 7-9 November 2018 di Dome Balerame Soreang, hasil kreasi dan inovasi olahan pangan lokal Kelompok Wanita Tani (KWT) yang berasal dari 31 Kecamatan akan disajikan.
“Hasil inovasi olahan pangan lokal akan disuguhkan di HPS nanti. Panganan lezat, sehat, bergizi seimbang, halal dan unik yang berasal dari hasil potensi pertanian 31 KWT tiap kecamatan, akan membuka pengetahuan masyarakat tentang keberagaman aneka makanan berbahan dasar alami,” ungkap Dadang Hermawan saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (17/10/18).
Dadang menuturkan, setiap kecamatan memiliki potensi pertanian masing-masing. Di Kecamatan Soreang, ibu-ibu KWT berinovasi makanan ringan seperti Cake La kumetap, pie pisang, roti tepung mocaf (singkong), olahan Bangjeri (bawang jeung teri), tahu baso, pisbol (pisang bolen), aneka kue kering berbahan dasar non beras non terigu, dan kreasi varian rasa kerupuk seblak.
“Ibu-ibu KWT ini kreatif kalau soal makanan. Mulai dari pengolahan bahan yang tidak biasa dan menyehatkan, unik, khas Kabupaten Bandung, enak rasanya, kemasannya bagus, juga harganya terjangkau. Jadi nanti di HPS, silahkan belanja dan mencicipinya,” imbuhnya.
Sedangkan KWT Rancabali lanjutnya, akan menampilkan manisan strawbery, dodol, sirup, bumbu rujak strawbery, kalua jeruk, gula aren rempah yang menyehatkan, gula semut, minuman sari buah, terong walanda, cistik sayuran, buah tien dan teng-teng.
“Kalau Ciwidey kan potensinya buah dan sayur, jadi ibu-ibu KWT berkreasi dengan berbahan sayuran, buah strawbery sebagai unggulan dan icon, juga gula aren yang diolah dengan berbagai rempah yang menyehatkan,” papar Dadang.
Lain lagi dengan kreasi KWT Kecamatan Banjaran, aneka kue basah tradisional lezat berbahan non beras non terigu akan disajikan. Dia menyebutkan, Cake JCC, bolu gulung, aneka kue kering berbahan tepung mocaf, wingko, peyek kangkung, kerupuk kulit, kopi wangun dan opak menjadi unggulannya.
“Ini beragam inovasi olahan pangan dari 3 KWT, belum dari kecamatan lain yang tidak kalah keren. Jadi jangan ragu berkunjung ke HPS ke-38 tingkat Jabar, nanti tanggal 7-9 Nopember di Dome Balerame Soreang,” pesannya.
Dadang mengatakan apresiasinya kepada seluruh KWT. Menurutnya, sebagai upaya pelibatan kaum perempuan secara langsung dalam usaha-usaha peningkatan hasil pertanian, kehadiran KWT ini akan menjadi bagian dari motivator inovasi hasil pertanian dan pengenalan teknologi tani.
“Peran ganda wanita tani ini sangat strategis dalam peningkatan produktivitas usaha tani. Mereka berpotensi untuk meningkatkan pendapatan dan ketahanan pangan menuju kesejahteraan rumah tangga petani di pedesaan khususnya untuk 270 desa di Kabupaten Bandung,” ujar pria yang hobi bernyayi itu.
Melalui HPS juga, Dadang berharap agar para KWT bisa memanfaatkannya sebaik mungkin. Akan hadir perwakilan dari 27 kabupaten/ kota se Jawa Barat dengan membawa potensi pangan masing-masing, yang tidak menutup kemungkinan mereka juga penasaran pada potensi Kabupaten Bandung.
“Kita sebagai tuan rumah, harus menampilkan yang terbaik. Ini momen pertama kali yang dihadiri Gubernur Jabar yang baru. Selain ajang promosi industri pangan lokal, kita juga harus mempersiapkan jika ada permintaan pasar,” pungkasnya. ***