
SOREANG – Sedikitnya 8 puskesmas di Kabupaten Bandung menyediakan Voluntary Counceling Test (VCT ). VCT merupakan upaya penanggulangan Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Aids (Acquired Immune Deficiency Syndrome) dalam bentuk konseling tes sukarela bagi masyarakat yang merasa tertular.
Kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung yang merujuk 8 Puskesmas dalam program ini, yakni Puskesmas Banjaran Kota, Cicalengka, Pasirjambu, Pangalengan, Pacet, Bojongsoang, Pangalengan dan Puskesmas Padamukti Solokanjeruk.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Ir. H. Sofian Nataprawira, MP mengungkapkan, selain 8 Puskesmas, pelayanan konseling test HIV juga dilakukan di beberapa Rumah Sakit.
“Ada juga rumah sakit (RS) yang melakukan pelayanan konseling test HIV, diantaranya RSUD Soreang, Majalaya, Cicalengka, RS Al-Ihsan, RS Sulaiman dan Rumah Sakit AMC Cileunyi,” sebut Sofian saat Peringatan Hari Aids Sedunia di Bale Rame Soreang, Selasa (20/12/16).
Sekda menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bandung agar memanfaatkan program VCT ini. “Jika ditemukan kondisi yang memungkinkan terjangkitnya seseorang terkena HIV, sebaiknya saling mengingatkan.Bisa langsung berkonsultasi atau berobat guna mengurangi sakitnya, dan untuk menghindari virusnya, jaga pergaulan dengan baik,” pesan Sofian.
Selain program VCT, Pemkab Bandung juga telah menyiapkan Pelayanan Dukungan Validatif (PDV), untuk mereka yang terkena HIV AIDS. Menurutnya pelayanan atau perawatan validatif merupakan perawatan kesehatan terpadu yang bersifat aktif dan menyeluruh.
“Dengan pendekatan multidisiplin yang terintegrasi. PDV ini tujuannya untuk mengurangi penderitaan pasien, memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas hidupnya, juga memberikan support kepada keluarganya, Meski pada akhirnya pasien meninggal, yang terpenting sebelum meninggal dia sudah siap secara psikologis dan spiritual, serta tidak stres menghadapi penyakit yang dideritanya,” imbuhnya.
Sedangkan bagi kalangan pelajar di tingkat SMA/SMK, lanjut Sofian, sudah dilaksanakan penyuluhan dengan nama ABAT (Aku Bangga Aku Tahu), sebagai upaya penting penanggulangan HIV AIDS di usia remaja.
73 Warga Kab Bandung Terkena HIV
Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kab Bandung H. Hendi Ariandi Purwanto, SH berharap peringatan Hari AIDS Sedunia yang dihadiri oleh mayoritas anak muda ini terus dilakukan di berbagai kalangan.
“Saya harap pemahaman mengenai pentingnya penanggulangan HIV AIDS terus dilakukan untuk semua kalangan. Kita seharusnya menyadari bahwa HIV ini belum ada obatnya. Jadi, mari bersama-sama kita sosialisasikan penanggulangannya,” ajak Hendi.
Ia menyebutkan saat ini 73 orang terkena HIV di Kabupaten Bandung. Dan sebagian besar telah dilakukan pengobatan. Menurutnya dari VCT yang disediakan 8 Puskesmas, Puskesmas Banjaran Kota telah melaksanakan penyuluhan rutin yang disebut Harm Reduction (HR).
“Selain itu, Pemkab juga telah membuka outlet kondom di sejumlah puskesmas dan RS untuk tindakan preventif dari penyebaran HIV tersebut,” sebutnya.
Peringatan Hari Aids Sedunia yang melibatkan Forum Anak Kabupaten Bandung juga element lainnya, bertujuan untuk meningkatkan partisipasi aktif dan efektivitas masyarakat dan pemerintah meningkatkan pemahaman juga penanggulangan HIV AIDS.
Pada kesempatan yang sama, Hendi berpesan pada seluruh masyarakat untuk tidak melakukan stigma dan diskriminasi pada orang dengan HIV/ AIDS (ODHA). Karena virus ini tidak akan menular secara langsung dengan orang lain, baik melalui jabat tangan atau berpelukan. “Stop diskriminasi ODHA. Hindari virusnya, bukan orangnya,” tandas Hendi.