SOREANG – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan bertekad memprioritaskan nasib para penyuluh pertanian, perikanan, dan kehutanan yang berstatus Tenaga Harian Lepas (THL), untuk ‘di-PNS-kan’.
Gubernur mengaku menaruh perhatian yang besar terhadap para penyuluh. Menurutnya, di samping ada petani, nelayan, yang dianggap berperan jadi ‘Pahlawan Pangan’, di balik itu ada peran penyuluh yang memberikan arahan pada para petani, agar kedaulatan pangan tercapai.
“Lewat surat gubernur kepada kementerian terkait, dan lembaga terkait, baik THL Jawa Barat maupun THL pusat sudah didukung, diusulkan menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS),” ungkap Aher, saat Temu Penyuluh Tingkat Provinsi Jabar di Dome Bale Rame Sabilulungan Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (25/8/16).
Aher mengatakan, pemerintah pusat memang baru fokus pada THL yang diangkat Kementan RI. Namun, dirinya pun menyatakan kembali bahwa Jawa Barat merupakan provinsi yang juga punya THL. Dimana THL yang bertugas sebagai penyuluh pertanian, perikanan, dan perhutanan ini khususnya, berperan besar demi mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.
“Masa THL pusat diprioritaskan jadi PNS, THL provinsi tidak. Supaya adil, kami sudah menyurati bahwa kami ingin diperlakukan, THL Jawa Barat pun seyogyanya, seharusnya diprioritaskan pula seperti THL pusat,” selorohnya.
“Surat sudah dikirim, termasuk penyuluh Pengamat Organisme Pengendali Tanaman (POPT) juga surat sudah dikirim ke pusat untuk juga ‘di-PNS-kan’,” ungkap Aher.
Selain itu, demi meningkatkan kapasitas para penyuluh tersebut, Aher mengatakan perhatian pun bakal diberikan pula melalui pelatihan dan pengayoman, melalui training dan lain sebagainya. Termasuk dengan bantuan ‘down payment’ (DP), atau uang muka pembelian kendaraan sepeda motor untuk para THL. “Kita stimulus untuk membeli motor dan untuk penyuluh swadaya kita akan membantu mereka untuk motor juga,” ujarnya.
“Para petani tentu mereka para pahlawan pangan, tetapi para petani pun bisa sukses berkat penyuluhan dari para penyuluh,” tukas Aher.
Kepala Sekertariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian Kusmayadi Rostaman menerangkan kegiatan Temu Penyuluh Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 menghadirkan seluruh penyuluh pertanian, perikanan, kehutanan sebanyak kurang lebih 6.000 penyuluh.
Pertemuan ini pun bertujuan mensinergikan program pembangunan pertanian, perikanan, dan kehutanan di Provinsi Jawa Barat. Serta meningkatkan dan menumbuhkan motivasi dan kebersamaan di antara para penyuluh pertanian, perikanan, dan kehutanan.
“Inilah kekuatan yang akan mensuskseskan program-program yang diturunkan oleh Kementrian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, termasuk program-program yang diturunkan para gubernur, juga bupati/ walikota se-Jawa Barat,” tutur Kusmayadi