BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengecam aksi teror di Taman Pandawa, Jalan Arjuna, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Senin (27/2/17). Menurutnya, perbuatan terorisme sudah termasuk kriminal berat, sehingga harus berhadapan dengan hukum. Aher pun mengaku kaget dengan peristiwa teror yang mengusik ketenangan di wilayah pemerintahannya ini.
“Kita kaget masih ada saja teroris yang membuat teror. Membuat kegaduhan orang-orang yang tenang. Jawa Barat yang tenang, tiba-tiba ada bom panci kan mengagetkan,” ungkap Aher di Gedung Sate.
“Saya kira tindakan teroris itu tidak bisa dibenarkan, salah. Kriminal berat. Oleh karena itulah, pelakunya juga melakukan kesalahan besar,” tambahnya.
Aher meminta kasus ini harus diusut secara tuntas hingga ke jaringannya. Masyarakat pun diminta tetap waspada dan berharap aksi tersebut menjadi peristiwa yang terakhir, sehingga tidak ada lagi teroris berkeliaran di Bumi Pertiwi.
“Kita bersama-sama nanti dengan kepolisian melakukan langkah-langkah. Tentu bagi pemerintah daerah melakukan langkah-langkah penyadaran bagi masyarakat supaya waspada akan bahaya teror. Dan langkah-langkah supaya mewanti-wanti jangan sampai ada generasi muda kita yang direkrut oleh terorisme tersebut,” pungkas Aher.
Aksi terorisme di Taman Pandawa Kota Bandung terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Aksi ini dimotori seorang pelaku dengan membawa alat peledak dalam panci. Ledakan pun terjadi di Taman Pandawa. Usai terjadi ledakan pelaku melarikan diri dan dikejar beberapa orang siswa SMA ke arah Kantor Kelurahan Arjuna yang tak jauh dari Taman Pandawa.
Pelaku pun kemudian bersembunyi dan melakukan aksi teror di Kantor Kelurahan Arjuna. Dari lantai dua Kantor Kelurahan Arjuna sempat mengeluarkan asap. Diduga pelaku membakar barang-barang yang ada di sana.
Sempat terjadi baku tembak antara pelaku dengan aparat kepolisian anti teror dari Polda Jawa Barat. Sekitar pukul 11.00 WIB petugas berhasil melumpuhkan pelaku. Pelaku akhirnya tewas saat dibawa ke Rumah Sakit Sartika Asih Bandung.