BANDUNG – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Banjir yang terdiri atas gabungan para Aparatur Sipil Negara lintas instansi di lingkungan Pemkot Kota Bandung. Satgas tersebut dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto.
Pada rapat yang digelar di Pendopo Kota Bandung, Senin malam (14/11/16), Ridwan Kamil memetakan 7 sub kelompok yang akan bekerja untuk menangani persoalan banjir dari hulu hingga ke hilir.
Kelompok pertama adalah tim perencanaan yang akan merancang strategi penanggulangan banjir. “Tim ini konsekuensinya pada DED dan anggaran,” jelas walikota.
Ada pula tim yang akan bertugas mengkoordinasikan berbagai stakeholder dan pemangku kebijakan, dari mulai di tingkat masyarakat, kota, provinsi, nasional, bahkan ke sektor swasta. “Orangnya harus luwes. (Koordinator) ini penting karena banjir ini tidak beraifat lokalitas melainkan lintas wilayah,” papar Ridwan.
Selanjutnya, akan ada tim yang bertugas mengkoordinasikan pembangunan sumur resapan di hampir 2.000 titik. “Dari kita hingga bulan Desember akan membangun sekitar 2.000 sumur resapan. Dari kita akan disebar ke titik-titik yang biasa tergenang oleh banjir cileuncang,” ungkapnya.
Selain itu, pembongkaran masih akan terus dilakukan terhadap bangunan yang menghalangi jalur aliran air. “Pembongkaran akan dilakukan besok karena ditemukan banyak pintu yang menghalangi air. Surat edaran akan dikirimkan besok. Tidak boleh lagi ada pintu masuk yang pakai beton yang menghalangi gorong-gorong. Semuanya harus menggunakan grill besi,” tegas Ridwan.
Penanganan banjir jangka menengah, danau-danau retensi akan dibangun di lima titik, yakni Sinaraga, Bima, Gedebage, Sarimas, dan Babakan Jeruk. “Anggarannya akan mendapat bantuan dari Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat,” pungkasnya.