Selasa, November 26, 2024
spot_img
BerandaBale BandungAtraksi Barongsai Tonggak Bangkitkan Parekraf Kab Bandung

Atraksi Barongsai Tonggak Bangkitkan Parekraf Kab Bandung

RANCABALI,balebandung.com – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung berkolaborasi dengan Perhutani pada ajang barongsai tonggak di kawasan wisata alam Kawah Putih Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung, Sabtu (28/1/2023).

Pentas barongsai tonggak itu dalam upaya membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf) di Kabupaten Bandung, dalam upaya melakukan gerak cepat (gercep), gerak bersama (geber) dan garap seluruh potensi (gaspol).
Hal itu selaras dengan harapan Bupati Bandung HM Dadang Supriatna dan Menteri Pariwisata dan Ekkraf Sandiaga S Uno.

Kepala Disbudpar Kabupaten Bandung H. Wawan A Ridwan mengatakan, pagelaran barongsai tonggak sengaja dilaksanakan di kawasan wisata alam, khususnya di Kawah Putih Rancabali dalam upaya menarik perhatian wisatawan yang berkunjung ke lokasi tersebut.

“Biasanya, para wisatawan itu hanya melihat kawasan destinasi wisata alam saja. Dengan adanya atraksi barongsai tonggak ini, akan menambah animo masyarakat untuk datang ke lokasi wisata,” kata Wawan didampingi Kabid Promosi dan Ekraf Vena Andriawan kepada wartawan, Minggu (29/1/2023).

Semula para wisatawan itu tak berencana datang, kata Wawan, setelah ada informasi atraksi barongsai tonggak, sehingga mereka tertarik untuk datang melihat atraksi barongsai tonggak sekaligus melihat destinasi wisata alam sebagai pesona keindahan akan di Kabupaten Bandung.

Wawan mengungkapkan dengan adanya atraksi barongsai tonggak maupun pagelaran seni tari kolosal, akan membangkitkan ekonomi kreatif yang ada di kawasan wisata alam.

“Apalagi di kawasan destinasi wisata Kawah Putih banyak sekali masyarakat yang terlibat. Barongsai ini adalah salah satu subsektor ekraf, yaitu seni pertunjukkan, yang tentunya dengan adanya seni pertunjukkan ini akan menarik animo masyarakat untuk datang ke kawasan wisata. Mereka akan hadir dan berbelanja produk-produk ekraf yang dihasilkan oleh masyarakat sekitar. Selain itu, wisatawan yang datang bisa berbelanja produk kuliner,” tutur Wawan.

Wawan mengungkapkan dengan adanya even di kawasan wisata alam, menunjukkan bangkitnya dunia pariwisata. Apalagi dengan dicabutnya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) oleh Presiden pada akhir Desember 2022 lalu membawa dampak positif dalam pariwisata.

“Bisa dibuktikan dengan kunjungan wisatawan dari luar kota yang menuju Bandung Selatan, melalui pemantauan arus kendaraan yang masuk melalui Tol Soroja cukup padat. Baik dari arah Bandung menuju Soreang pada Sabtu pagi hari, maupun maupun sebaliknya dari arah Soreang menuju Bandung pada sore hari setelah mereka pulang wisata dari kawasan Pasirjambu, Ciwidey dan Rancabali,” tuturnya.

Wawan berharap melalui pagelaran even barongsai tonggak itu bisa meningkatkan kunjungan wisatawan di Kabupaten Bandung kedepannya.

“Apalagi pada tahun 2023 ini, kita akan menghadapi even internasional, yaitu Piala Dunia U-20. Selain itu even City Sanitation Summit XXI tahun 2023 dan Festival Olahraga Tradisional (Fornas),” katanya.

Sebagai masyarakat Kabupaten Bandung, Wawan berharap harus bersiap dalam menghadapi berbagai even dengan skala besar tersebut. “Ini merupakan peluang untuk kita bagaimana membangkitkan perekonomian dengan datangnya para wisatawan dari seluruh penjuru Indonesia maupun internasional,” ungkapnya.

Wawan pun menyebutkan dengan adanya atraksi barongsai tonggak itu, menjadi perhatian para wisatawan dari luar negeri, di antaranya dari negara Taiwan, Jerman, Swedia, Francis, dan Belanda.

“Mereka sengaja datang ke Kabupaten Bandung, seperti halnya pada bulan Juni ketika ada panen raya kopi. Para wisatawan asal Belanda itu datang ke Desa Wisata Alamendah,” ujarnya.

Hari Sabtu ini, kata dia, turut hadir sekitar 20 wisatawan asal mancanegara ke Desa Wisata Alamendah, di antaranya dari empat negara tersebut. “Mereka sangat terkesan dengan hospitality yang ditampilan oleh para pengurus yang ada di Desa Wisata Alamendah,” katanya.

Sesuai arahan Bupati Bandung, Wawan menuturkan, bahwa kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif, pasca pandemi Covid-19, harus gerak cepat, gerak bersama dan memanfaatkan semua potensi melalui pola pentahelix dengan jargon Bedas (bangkit, edukatif, dinamis, agamis dan sejahtera). Selain itu, berbudaya, berwisata dan beraksi.

“Even barongsai tonggak ini juga turut dihadiri Badan Penghubung Daerah Istimewa Yogyakarta, yang menampilkan seni tari kolosal. Yang diikuti sekitar 50 orang penari, maupun seniman dan budayawan dari Yogyakarta,” pungkasnya.***

spot_img
BERITA LAINYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

TERKINI

spot_img