Selasa, November 26, 2024
spot_img
BerandaBale BandungBanjir Bandang dan Longsor Terjang Kertasari, Muspika Langsung Turun Tangan

Banjir Bandang dan Longsor Terjang Kertasari, Muspika Langsung Turun Tangan

KERTASARI,balebandung.com – Hujan deras yang mengguyur kawasan Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung pada Kamis (8/12/2022) siang pukul 11.45 WIB, menyebabkan aliran air mengalir deras di ruas jalan di kawasan Kertasari tersebut. Selain dipicu turun hujan dengan curah hujan yang cukup tinggi, juga aliran air atau debit air yang besar yang tidak tertampung drainase dan mengakibatkan air meluap mengalir di ruas jalan.

Berdasarkan informasi di lapangan, aliran air deras yang mengalir di ruas Jalan Kertasari itu menyebabkan satu unit kendaraan roda dua terseret air hingga puluhan meter. Beruntung, pengendara sepeda motor itu selamat.

Sejumlah sumber di lapangan, aliran air mengalir deras di ruas jalan kawasan Kertasari itu sering terjadi berulang kali setiap memasuki musim hujan. Aliran air deras yang mengalir di ruas jalan itu, berasal dari lahan pertanian sayuran yang ada di bagian atas ruas jalan tersebut. Tak jarang pula dampak dari aliran air deras di ruas jalan Kertasari itu, menimbulkan endapan lumpur dan menghambat laju kendaraan.

Camat Kertasari Nardi Sunardi mendapatkan informasi kejadian banjir bandang di wilayah kerjanya itu, langsung gerak cepat dan turun ke lokasi kejadian pada Kamis siang.

“Sebenarnya, ada dua kejadian, yaitu pertama kejadian longsor di belakang Mapolsek Kertasari Kampung Neglasari dan kedua banjir bandang di ruas Jalan Kertasari,” kata Nardi didampingi Kapolsek Kertasari Iptu Ahmad Nurdin di lokasi banjir bandang dan longsor, Kamis siang.

Camat Kertasari mengatakan, di sekitar lokasi longsor itu, sedang ada pengerjaan pelebaran jalan, yaitu membangun TPT (tembok penahan tebing). “Akibat ada pengerjaan TPT itu, akibatnya jadi longsor. Dampaknya, longsor itu ke ruas jalan,” kata Nardi.

Kebetulan, kata Nardi, di lokasi longsor itu ada alat berat back khoe, sehingga saat ini sedang dilakukan pengerjaan menggunakan alat berat tersebut. “Saat ini sedang dibersihkan oleh mesin back khoe,” katanya.

Nardi pun menyebutkan untuk penanganan longsor dan membersihkan endapan lumpur di ruas jalan itu, akses jalan pun untuk sementara ditutup.

“Hal itu untuk memudahkan pengerjaan alat berat back hoe dalam saat membersihkan material tanah atau endapan lumpur di ruas jalan. Hanya setengah jam jalan itu tidak bisa dilalui kendaraan dan saat ini sudah bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Meski, para pengendara harus pelan-pelan dan hati-hati karena masih ada sisa endapan lumpur,” katanya.

Kemudian, imbuh Nardi, aliran deras di ruas Jalan Kertasari itu, setelah turun hujan deras. “Di Kertasari itu, masih banyak warga yang bertani sayuran dengan tidak dibarengi tanaman keras. Akibatnya, air hujan yang jatuh di lahan pertanian itu, mengalir ke ruas jalan,” katanya.

Disaat lahan pertanian sayuran itu tidak menerapkan pola terasering atau sengkedan untuk menahan air hujan, kata Nardi, ditambah kapasitas daya tambung saluran drainase terbatas, sehingga air meluap dan mengalir di ruas jalan raya.

“Hujan deras, aliran airnya ke jalan. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Hanya satu unit motor yang sempat terseret derasnya aliran air di ruas jalan tersebut. Alhamdulillah, pemilik motornya selamat,” katanya.

Nardi menjelaskan, turun hujan deras di wilayah hulu Sungai Citarum Kecamatan Kertasari itu terjadi pukul 11.45 WIB, dan kemudian terjadi banjir bandang atau aliran air deras di ruas jalan sekitar pukul 12.30 hingga pukul 13.00 WIB.  “Turun hujannya cukup deras,” katanya.

Menurut Nardi, karena kejadian serupa terus berulang kali setiap turun hujan deras, pemerintah setempat baik Muspika Kertasari maupun Pemerintahan Desa Cibeureum dan desa-desa lainnya di Kecamatan Kertasari terus memberikan edukasi kepada masyarakat.

“Terutama masyarakat yang punya lahan atau menggarap di lahan-lahan kritis, yang memang kondisinya rawan, terus kita berikan edukasi kepada mereka untuk menanam pohon keras,” jelas Nardi.

Untuk menanggulangi lahan kritis itu, kata Nardi, sejumlah pihak pada beberapa bulan silam pernah serentak melaksanakan penanaman pohon keras. “Tetapi masyarakat lebih melihat, tanaman pertanian sayuran yang lebih menjanjikan,” katanya.

Camat Kertasari mengatakan setiap terjadi longsor maupun aliran air deras di ruas jalan itu, menimbulkan endapan lumpur. Untuk melakukan upaya pencegahan kejadian serupa, khususnya banjir bandang di ruas jalan Kertasari, pemerintah setempat maupun Muspika Kertasari akan terus memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat sekitar, terkait persoalan lingkungan tersebut.

“Bahwa, dengan adanya dampak kejadian aliran air deras di Jalan Kertasari itu meluas. Mengingat masyarakat secara umum menggunakan akses jalan itu untuk kegiatan atau aktivitas sehari-hari,” ujarnya.

Nardi mengungkapkan bahwa pihaknya bersama jajaran Muspika Kertasari serta para kepala desa tidak akan bosen memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya dalam upaya atau ikhtiar meminimalisir ancaman banjir bandang di Kecamatan Kertasari.***

spot_img
BERITA LAINYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

TERKINI

spot_img