IBUN,balebandung.com – Bupati Bandung HM Dadang Supriatna didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Bandung Hj. Emma Dety Dadang Supriatna dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah melaksanakan Bedas Ngaleuweung di kawasan Taman Wisata Alam Kawah Kamojang Desa Laksana Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung, Sabtu (11/2/2023) malam hingga Minggu (12/2/2023) pagi.
Perwakilan dari Para Raider 328, Forkopimcam Ibun, para kepala desa dan para peserta lomba lintas alam Nyukcruk Galur Pager Betis dan pihak lainnya turut hadir pada giat Bedas Ngaleuweung II itu.
Kegiatan Bedas Ngaleuweung II itu sekaligus Launching Kampanye Gerakan Peduli Penanaman dan Pemeliharaan Pohon Kesayangan (Gepak Sayang) sesuai Instruksi Bupati Bandung Nomor 2 tahun 2023 tentang Gerakan Peduli Penanaman dan Pemeliharaan Pohon Kesayangan. Bupati Bandung berharap, seluruh masyarakat Kabupaten Bandung bisa menindaklanjuti program tersebut, dan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Bedas Ngaleuweung itu bersamaan dengan kegiatan Lomba Lintas Alam Nyukcruk Galur Pager Betis yang dilaksanakan Generasi Muda Majalaya.
Pada pelaksanaan Bedas Ngaleuweung itu, Bupati Bandung berharap kepada setiap warga yang melahirkan untuk menanam dua pohon.
Dadang Supriatna pun berharap kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Cakra Amiyana untuk mengintruksikan para ASN di lingkungan Pemkab Bandung untuk menanam pohon.
“Minimal satu orang dua pohon. Teknisnya silahkan, apakah mau ditanam di pekarangan rumah atau di lahan kosong yang perlu dilakukan penanaman pohon. Silahkan diskusi untuk teknis pelaksanaanya,” kata Dadang Supriatna saat pelaksanaan Bedas Ngaleuweung di Taman Wisata Alam Kawah Kamojang.
Selanjutnya, imbuh Bupati Bandung ada gerakan peduli pohon pernikahan. “Satu orang dua pohon, nanti ada peraturan desa untuk mengatur pelaksanaan gerakan peduli pohon pernikahan itu,” katanya.
Gerakan peduli pohon pendidikan, kata Dadang Supriatna, satu orang atau satu siswa peduli menanam dua pohon. Bupati Bandung berharap kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk memikirkan polibag, apakah disubsidi atau bagaimana, terkait dengan pelaksanaan penanaman pohon itu.
Bupati Dadang Supriatna juga berharap kepada setiap pemilik roda dua di Kabupaten Bandung, untuk melakukan penanaman pohon. “Gerakan peduli pohon kendali emisi. Satu motor tujuh pohon, dan satu mobil 25 pohon. Teknisnya bisa dikawal oleh Pak Kades dan Pak Camat, kemudian dihitung warga berapa yang memiliki motor dan mobil. Apakah nantinya pohon itu mau ditanam di pekarangan rumah atau di lahan masing-masing yang merupakan tempat-tempat yang dikategorikan rawan. Proses kepeduliannya untuk menanam pohon itu bisa dengan cara menebarkan biji-biji apakah biji rambutan atau buah-buahan. Yang penting ada polibagnya, yang bisa ditanam hiji-bijian tersebut,” tuturnya.
Dadang Supriatna mengatakan, bibit pohon itu nantinya bisa ditempatkan di sekitar desa maupun kecamatan masing-masing. Ia berharap kepada para pencinta alam untuk mendorong pelaksanaan penanaman pohon itu di lokasi lahan yang betul-betul untuk dilaksanakan penanaman pohon.
“Kita akan mulai dari depan atau pekarangan, untuk gerakan peduli penanaman dan pemeliharaan pohon kesayangan. Kita berharap kepada teman-teman pencinta alam atau peduli lingkungan untuk bisa mengawasi program ini. Insya Allah kita konsisten untuk bisa melaksanakannya,” tutur Bupati Bandung.
Dadang Supriatna pun mengucapkan terima kasih kepada para peserta lomba lintas alam Nyukcruk Galur Pager Betis yang mencapai sekitar 400 peserta, yang hadir pada giat tersebut.
“Saya optimis kebersamaan ini dalam kegiatan Bedas Ngaeuweung II sebagai bentuk komitmen dan penjabaran implementasi dari visi Kabupaten Bandung 2021-2026 yaitu terwujudnya masyarakat Kabupaten Badung yang bangkit, edukatif, dinamis, agamis dan sejahtera. Kemudian misi yang ketiga bagaimana untuk terus memelihara lingkungan,” tuturnya.
Ia pun mengajak kepada sejumlah pihak untuk bersinergi dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten Bandung.
“Bedas Ngaleuweung I di Kecamatan Ciwidey, dan Bedas Ngaleuweung II di Kecamatan Ibun. Selanjutnya, nanti akan dilaksanakan di Gunung Wayang Kertasari,” katanya.
Bupati Bandung pun berusaha untuk mengintruksikan kepada para siswa SD, SMP dan SMA di Kabupaten Bandung untuk menanam pohon, minimal satu orang dua pohon. “Nanti teknisnya akan diimplementasikan oleh Kadis Lingkungan Hidup (LH). Saya berharap Kadis LH dan Pak Sekda untuk menyiapkan polibag,” katanya.
Dadang Supriatna berharap nantinya tanaman keras bisa ditanam di tempat-tempat yang rawan. Apalagi ada hutan yang gundul, sehingga harus cepat mengambil langkah-langkah dan berharap kepada pecinta lingkungan untuk berdiskusi di mana saja atau tempat-tempat yang rawan untuk ditanami.
“Saya apresiasi kepada teman-teman kepala desa yang sedang membuat peraturan desa, setiap orang yang akan melangsungkan pernikahan diwajibkan untuk menanam pohon,” katanya.***