BANDUNG – Guna memenuhi kebutuhan darurat pemerintah untuk mengobati pasien penderita difteri, Bio Farma akan menyumbangkan Anti Difteri Serum (ADS) kepada Kementerian Kesehatan, sebanyak 700 vial atau senilai Rp1,2 miliar.
Pengadaan ADS yang diimpor melalui partnership dengan produsen vaksin negara berkembang terkait dengan peningkatan dan pengembangan kapasitas ADS produksi di Bio Farma, sehingga kapasitas produksi belum dapat menghasilkan secara penuh.
“Berbeda dengan vaksin yang berfungsi sebagai pencegahan, Anti Difteri Serum ini berfungsi untuk mengobati penderita yang sudah terlanjur terkena difteri”, ungkap Bambang Heriyanto, Corporate Secretary Bio Farma dalam rilisnya, Selasa (19/12/17).
“Kami berkomitmen sesuai kebutuhan pemerintah melalui Kemenkes, untuk meningkatkan kapasitas produksi vaksin dan Anti Difteri Serum untuk pasokan tahun 2018. Kami terus meningkatkan kapasitas sampai maksimal produksi, untuk memenuhi kebutuhan pemerintah pada outbreak difteri ini,” tandas Bambang.
Selain untuk kebutuhan dalam negeri, imbuh Bambang, vaksin juga didistribusikan ke beberapa negara. “Khusus outbreak difteri ini, kami sangat memprioritaskan kebutuhan dalam negeri, sehingga kami merelokasi pasokan vaksin yang sedianya kami ekspor,” terangnya.