Minggu, Oktober 27, 2024
BerandaBale BandungBlusukan ke Pasar Tradisional, Warga Sampaikan Aspirasi dan Berebut Foto Bareng Ali...

Blusukan ke Pasar Tradisional, Warga Sampaikan Aspirasi dan Berebut Foto Bareng Ali Syakieb 

MARGAHAYU, Balebandung.com – Calon Wakil Bupati Bandung nomor urut 2 Ali Syakieb menggelar program Sapa Warga dengan mengunjugi pasar-pasar tradisonal di Kecamatan Margahayu, Selasa (1/10/2024).

Pasar yang dikunjungi Ali kali ini yaitu Pasar Dimensi Lagadar di Kopo, dan Pasar Sayati di Kopo Sayati. Seperti biasa kehadiran Ali di tengah publik kerap jadi rebutan warga untuk berfoto bersama. Bahkan Ali pun banyak dielu-elukan warga dan memanggilnya dengan sapaan Pak Wabup.

Menurut Ali yang berpasangan dengan Cabup Dadang Supriatna di Pilbup Bandung ini, dari hasil kunjungannya ke beberapa pasar permasalahannya tidak beda-beda jauh. Selain permasalahan pengelolaan sampah di pasar, kata Ali, pedagang juga kerap mengeluhkan tentang sepinya pembeli.

“Rata-rata pedagang mengeluhkan daya beli masyarakat ya. Karena memang mungkin faktor ekonomi nasional juga emang belum pulih 100 persen pasca pandemi Covid. Jadi, daya belinya juga masih berkurang,” ungkap Ali.

Cawabup yang diusung partai politik Gerindra, PKB, Nasdem, Demokrat dan PDI Perjuangan ini pun mencoba menawarkan solusi kepada para pedagang dengan berjualan secara hybrid. Selain dengan membuka kios atau jongko di pasar, kata Ali, pedagang juga bisa memanfaatkan handphone-nya untuk berjualan secara online maupun lewat aplikasi.

Sementara terkait permasalahan pengolahan sampah yang kerap menumpuk sampai berbau busuk juga sering ia terima keluhan dari para pedagang pasar.

“Tapi kan setelah kita tanyakan, ternyata pengelolaan sampahnya dari pihak swasta, bukan dari Pemkab Bandung. Jadi ke depannya mungkin akan kita musyawarahkan antara pedagang pasar, pengelola swasta dan dari Pemkab Bandung untuk menyelesaikan masalah tumpukan sampah itu,” tutur Ali.

Permalasahan tumpukan sampah di pasar, kata dia, juga karena masyarakat sekitar pasar yang banyak ikut membuang sampahnya ke tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang ada di pasar. Padahal TPS itu sebenarnya dikhususkan bagi para pedagang pasar.

“Ke depan diperlukan edukasi pengolahan sampah bagi para pedagang pasar khususnya dan masyarakat umum di sekitar pasar pada umumnya. Seperti dengan sistem pengolahan sampah Bedas OK atau Bebas Dari Sampah Organik yang dicanangkan Pemkab Bandung melalui Dinas PUTR,” papar Ali. ***

BERITA LAINYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERKINI

spot_img