SOREANG – PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kertaraharja mengalokasikan Rp5 miliar untuk kredit mikro yang dapat dipinjam oleh masyarakat sebagai bagian dari program perbaikan sanitasi 7.500 orang di Kab Bandung.
Direktur PT BPR Kertaraharja, Mochammad Soleh Pios mengatakan, sebagai lembaga keuangan, pihaknya komitmen untuk mendukung program pemerintah untuk meningkatkan sanitasi dan kesehatan masyarakat.
“Program keuangan mikro yang kami miliki namanya MCR Program (Murah, Cepat Dan Ringan /Murah, Cepat dan Mudah) memungkinkan mekanisme kredit yang terjangkau untuk masyarakat, dengan proses aplikasi yang cepat dan mudah,” kata Pios kepada wartawan, Rabu (10/6/15).
Menurut dia, Pemkab Bandung dan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) melalui program IUWASH (Indonesia Urban Water and Sanitation and Hygiene) bekerja bersama-sama menyediakan pinjaman keuangan mikro untuk masyarakat Kabupaten Bandung.
BPR Kertaraharja lewat kredit mikro sanitasi mendorong warga untuk membangun 1.500 septik tank yang akan meningkatkan kualitas sanitasi dasar untuk setidaknya 7.500 orang di Kabupaten Bandung. Septik tank baru tersebut akan menampung dan mengolah limbah manusia dan mencegah limbah tersebut mencemari sungai, air tanah, di daerah.
Direktur USAID/Indonesia Mission, Andrew Sisson menambahkan, salah satu kebutuhan paling dasar dari seseorang adalah akses ke air bersih dan sanitasi dasar untuk hidup sehat. Itu sebabnya USAID berkomitmen untuk bermitra dengan Pemkab Bandung dan BPR Kertaraharja untuk meningkatkan sanitasi di Kabupaten Bandung.
Kredit mikro bisa memanfaatkan keahlian teknis program USAID IUWASH. Dengan pendanaan sebesar $38.700.000 selama lima tahun, USAID IUWASH bertujuan untuk meningkatkan akses air bersih untuk dua juta orang Indonesia serta meningkatkan sanitasi dasar untuk 250.000 orang.
“Kita tahu bahwa investasi untuk air, sanitasi, dan kebersihan dapat menyelamatkan jiwa, mengurangi diare dan penyakit yang ditularkan melalui air lainnya,” ungkap Andrew.