BUMDes Sukamenak Jadi Percontohan Desa Mandiri

oleh -42 Dilihat
oleh
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo saat meninjau BUMDes Sukamenak di Margahayu, Kab Bandung, Jumat (12/8).ist
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo saat meninjau BUMDes Sukamenak di Margahayu, Kab Bandung, Jumat (12/8).ist

MARGAHAYU – Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa) berharap Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) mampu memiliki banyak bidang usaha. Pengembangan unit usaha bisa dilakukan dengan bekerjasama atau menggandeng pihak swasta.

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengatakan, ada beberapa sektor usaha yang bisa dimanfaatkan oleh BUMDes, diantaranya adalah sekor pertanian. Misalnya dengan membangun sarana pasca panen, seperti resi gudang. Resi gudang sebagai tempat penyimpanan hasil produk pertanian seperti beras ini, bisa dibangun melalui kerjasama dengan perbankan.

“Bikin gudang tiap desa, paling tidak bisa menampung 50 ton. Nah setelah panen itu bisa langsung diserap dan disimpan di resi gudang yang dibangun oleh BUMDes. Yang bangun resi gudangnya ini perbankan,” kata Eko, saat meninjau BUMDes Sukamenak di Margahayu, Kabupaten Bandung, Jumat (12/8/16).

Menurut menteri, jika resi gudang ini dibangun di seluruh desa, tentunya desa mempunyai pemasukan. Kalau seperti itu tentunya akan ada penghematan dana negara hingga Rp100 triliun. BUMDes ini juga, bisa mengajak pengusaha lain untuk bekerjasama dalam membangun sarana pasca panen tersebut. “Keuntungan atau devidennya ini, harapannya bisa untuk memenuhi kebutuhan desa,”ujarnya.

Eko menyebut jumlah desa di Indonesia mencapai 74 ribu. Tentunya dengan berbagai karakter dan keunikan masing-masing. Pendirian BUMDes ini, tentu harus berdasarkan keunikan yang dimiliki desa masing-masing.

Disinggung mengenai kunjungannya ke BUMDes milik Desa Sukamenak di Kecamatan Margahayu itu, Eko mengatakan, infrastruktur di desa tersebut sudah cukup maju. Begitu juga dengan BUMDes desa tersebut, telah memiliki infrastruktur yang memadai. Sehingga tak heran jika keberadaan BUMDes ini seringkali dikunjungi para pejabat desa dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka ingin melihat dan mencontoh cara kerja BUMDes tersebut.

Baca Juga  Bumdes di Kab Bandung Optimis Mampu Tingkatkan Produk Unggulan Desa

“BUMDes ini sudah bagus. Pimpinannya juga hebat pakai jas, sudah seperti CEO di Jakarta. Untuk BUMDes lainnya, perlu ada tempat pelatihan,”ucapnya.

Eko pun mengakui, jika keberadaan BUMDes milik Pemerintah Desa Sukamenak ini adalah salah satu yang terbaik di Jawa Barat. BUMDes di Desa Sukamenak ini mmeberikan pelayanan air bersih 806 pelanggannya sejak 2007 lalu. Pengelolaan managemennya pun sangat maju. Melihat keberhasilan ini, Eko pun mendorong agar BUMDes Sukamenak membuka unit usaha lain.

“Kalau sudah maju seperti BUMDes ini, bisa dikembangkan bikin unit usaha baru. Seperti dengan Bulog, membangun gudang pangan berkapasitas 50 ton sebagai feeder Bulog. Bisa juga untuk menyelesaikan problem pertanian dengan mendirikan unit pengelolaan pascapanen,” tuturnya.

Kehadiran BUMDes juga bisa menggali potensi perempuan dan ibu rumah tangga di desa tersebut, untuk membangun usaha rumahan di bidang olahan makanan atau kerajinan.

“Banyak daerah pertanian namun belum punya produk unggulan. Kalau tidak ada produk unggulan, tidak ada skala ekonomi. Akhirnya, harga hasil pertanian tidak terkendali dan berimbas pada jatuhnya harga,” ujarnya.

Ia berharap setiap BUMDes mengetahui kebutuhan masyarakat atau peluang usaha yang bisa dikembangkan di desanya. Sehingga jika BUMDes ini terus berkembang dengan memberdayakan masyarakat desa, tentunya ekonomi di desa tersebut akan meningkat dan berujung pada kemajuan daerahnya.

Eko melanjutkan, setiap desa di Jabar, khususnya Kabupaten Bandung, sudah semestinya memiliki BUMDes yang maju seperti di Sukamenak ini. Apalagi dana desa yang dikucurkan pemerintah dari pusat hingga kabupaten sangat besar. Anggaran setiap desa di Kabupaten Bandung bisa mendapat dana Rp 1,8 miliar pertahun.

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.