Minggu, Oktober 27, 2024
BerandaBale BandungBupati Bandung Ingatkan Warga yang Rumahnya di Lokasi Rawan Bencana

Bupati Bandung Ingatkan Warga yang Rumahnya di Lokasi Rawan Bencana

SOREANG,balebandung.com – Bupati Bandung HM Dadang Supriatna menyatakan, mengingat sejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung masuk daerah rawan bencana alam, baik rawan bencana longsor, banjir bandang, banjir genangan, maupun pergerakan tanah dan angin kencang atau angin puting beliung, warga yang rumahnya berdekatan dan berada di kawasan rawan bencana untuk tetap waspada. Selain itu melakukan upaya antisipasi sedini mungkin.

“Jangan sampai menyalahkan pemerintah daerah, disaat terjadi bencana alam yang tidak diharapkan. Contoh di Pangalengan pada beberapa waktu lalu terjadi bencana longsor, kita sudah siapkan anggaran untuk pemindahan rumah atau relokasi rumah warga yang ada di lokasi rawan bencana itu. Bahkan kita sudah siapkan anggaran untuk membuat rumahnya. Tapi warga menolak, akhirnya saya minta surat pernyataan dari warga. Jangan sampai disaat ada kejadian menyalahkan pemerintah,” tutur Dadang Supriatna kepada wartawan saat menghadiri sosialisasi Undang-Undang No 1 tahun 2018 tentang Kepalangmerahan yang dilaksanakan Palang Merah Indonesia (PMI) di Hotel Grand Sunshine Soreang, Selasa (1/11/2022).

Padahal, kata Bupati Bandung, untuk merelokasi warga yang rumahnya berada di kawasan rawan bencana itu, pemerintah daerah sudah menyiapkan anggaran. “Termasuk menyiapkan anggaran untuk pemindahan rumah maupun untuk membangun kembali rumah warga,” kata Dadang Supriatna.

Bupati Bandung pun menyebutkan, pemerintah daerah juga sudah menyiapkan anggaran sewa rumah untuk sekitar 16 kepala keluarga yang berada di lokasi rawan bencana di Pangalengan. Hal itu untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dari ancaman bencana longsor.

“Pasti ada lokasi-lokasi lainnya yang serupa dengan Pangalengan. Saya berharap kepada warga, kalau lokasi yang seandainya rawan terjadi bencana longsor misalanya, untuk pindah ke lokasi lain yang dinilai aman dari ancaman bencana alam tersebut,” ungkap Dadang Supriatna.

Bupati Bandung pun berencana untuk mengumpulkan para kepala desa dalam upaya menyiasati dan meminimalisir jangan sampai kejadian bencana longsor yang sempat terjadi di Pangalengan, kembali terulang.

“Contoh di beberapa waktu lalu kejadian longsor di Desa Karamat Mulya Kecamatan Soreang, ada tebing yang longsor dan menimpa rumah warga. Itu kan kejadian longsornya dekat tebing, maka disaat kejadian longsor kembali ke pemerintah,” katanya.

Bupati Bandung berharap kepada PMI untuk hadir pascakejadian bencana alam, baik longsor maupun banjir. “PMI itu perannya sosial dan kemanusiaan, bukan pada antisipasi. Kalau pemerintah daerah ada upaya untuk memberikan antisipasi dan kewaspadaan dini kepada masyarakat terkait ancaman bencana tersebut,” katanya.

Dadang Supriatna pun berharap kepada BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Bandung untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat, khususnya dalam kewaspadaan dini ancaman bencana, baik bencana banjir genangan, banjir bandang, longsor, pergerakan tanah, angin kencang dan lainnya.

“Jangan sampai ada warga membuat rumah di tempat-tempat yang rawan bencana longsor,” ungkapnya.

Ia juga berharap untuk mengantisipasi ancaman bencana itu ada peranan para kepala desa dalam memberikan edukasi kepada masyarakat.
“Makanya, saya besok (Rabu (2/11) akan mengumpulkan para kepala desa, terutama di 22 kecamatan di Kabupaten Bandung yang selama ini rawan bencana. Tolong kepada para kepala desa untuk mengantisipasinya,” ungkapnya.***

 

BERITA LAINYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERKINI

spot_img