SOREANG, Balebandung.com – Sejak resmi dilantik pada 16 April 2021 lalu, Bupati Bandung H.M Dadang Supiatna berkomitmen untuk mendorong kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bandung dengan mengusung spirit BEDAS.
Bersama jajaran pemerintahan, bupati terus berupaya menggenjot program strategisnya, sehingga berbagai kemajuan dan kebangkitan pembangunan terus meningkat, khususnya program yang berpihak pada masyarakat kecil.
Untuk itu, dirinya bersama jajaran perangkat daerah Kabupaten Bandung terus melakukan terobosan dan inovasi program kerja, agar selain fokus menggenjot kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat mandiri.
“Program kerja yang menjadi prioritas, tentunya selaras dengan janji politik saya dulu, yang dijabarkan melalui visi Pemkab Bandung, yakni Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bandung yang Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis, dan Sejahtera (BEDAS). Saya ingin memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tandas Bupati Bandung.
Program kerja yang kini sudah berjalan dan terealisasi di antaranya, pemberian insentif untuk guru ngaji ditambah BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Program ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada para guru ngaji, sebagai elemen yang berkontirbusi untuk meningkatkan kualitas SDM yang berakhlakul karimah.
“Setiap guru ngaji mendapatkan insentif sebesar Rp 534.800. Jumlah ini diantaranya sebesar Rp 350.000 disalurkan melalui rekening masing-masing dan sisanya untuk pembayaran iuran BPJS Kesehatan,” ucap Bapa Bedas.
Selanjutnya, program strategis kedua yakni program pinjaman modal bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan, melalui Bank BPR Kerta Raharja Kabupaten Bandung dan Bank Bjb, sejak awal tahun 2022.
“Masyarakat bisa memanfaatkan program ini dengan masing-masing pinjaman sebesar Rp. 2 juta. Saya harap program ini bisa menekan angka pengangguran dan kemiskinan. Yang tak kalah penting, masyarakat bisa bangkit untuk maju dengan berwirausaha,” harap Kang DS, sapaan akrabnya.
Program ketiga yaitu pemberian asuransi dan subsidi kepada petani melalui kartu tani Sibedas. Bupati Bandung menggulirkan program kartu tani dengan hibah sebesar Rp 25 miliar yang akan digulirkan pada 2023.
Hibah tersebut direncanakan akan membantu sekitar 50 ribu petani. untuk keperluan pembelian sarana produksi pertanian/peternakan. Hibah itu pula diberikan, seiring dengan keputusan pemerintah mencabut subsidi untuk sejumlah jenis pupuk.
Selain asuransi dan subsidi, pada tahun 2023 sebagai upaya mendukung ketahanan pangan, Bupati Dadang Supriatna juga akan mengeluarkan kebijakan untuk membebaskan pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB) khususnya untuk lahan pertanian padi sawah di Kab. Bandung.
Selanjutnya Program Insentif Linmas, RT, RW dan PKK berikut BPJS Ketenagakerjaan yang mengalami kenaikan sebesar 100 persen. Bupati berharap, program ini dapat meningkatkan kinerja dan kontribusi linmas, RT, RW dan PKK.
Kemudian program peningkatan insentif pemerintah desa dan BPD (Badan Permusyawaratan Desa) yang juga diberikan untuk mendorong kinerja pemerintah desa lebih baik.
Selain itu, program lainnya yang digenjot bupati yakni program Besti (Beasiswa ti bupati) untuk anak-anak Hafidz Al-Quran dan anak berprestasi. Bupati berharap, program ini dapat meningkatkan HLS (harapan lama sekolah) guna meningkatkan SDM Kabupaten Bandung, juga sebagai penjabaran dari misi agar pendidikan lebih merata.
Pemerintah Kabupaten Bandung juga tengah mulai melakukan pembangunan lima unit rumah sakit daerah, yakni RSUD Cimaung dan Kertasari yang pembangunannya sudah berjalan, serta RSUD Banjaran, pacira dan Tegalluar yang masih direncanakan.
“Program ini kita dorong, agar meningkatkan layanan di bidang kesehatan kepada masyarakat. Layanan kesehatan perlu ditambah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang lebih luas,” ujar bupati.
Program infrastruktur lainnya adalah program pembangunan rutilahu (rumah tidak layak huni). Sebanyak 7.000 unit rutilahu setiap tahun akan dibangun, sebagai upaya pemerintah untuk memberikan tempat tinggal yang layak untuk masyarakat kurang mampu.serta akan melakukan penambahan sekolah yakni 28 unit SMP dan mengajukan 22 unit SMA baru ke Pemprov.
“Hal ini tentu agar pendidikan di Kabupaten Bandung merata hingga ke wilayah terkecil,” harap Kang DS.
Kemudian bupati menyebutkan program strategis selanjutnya adalah program 3 muatan lokal pendidikan untuk TK, SD dan SMP, yakni pendidikan Pancasila dan UUD 1945, pendidikan bahasa Sunda dan Budaya Lokal serta mengaji dan menghafal Al- Quran. Hal ini dilakukan sebagai upaya pemerintah dalam membentuk karakter anak-anak berprestasi yang berahlakul kharimah.
Dalam upaya meningkatkan layanan kepada masyarakat, Pemkab Bandung melakukan program penyediaan mesin ADM (Anjungan Dukcapil Mandiri). “Sehingga bagi masyarakat yang akses ke kantor Dinas kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) nya jauh, maka bisa memanfaatkan layanan ini,” ucap Kang DS.
Program terakhir yakni program insentif ustad/ ustadzah, takmir dan marbot atau pengelola masjid. Program ini diberikan sebagai bentuk perhatian pemerintah atas kontribusi ustad/ustadzah, takmir dan marbot menjaga kemakmuran masjid.
“Sebanyak 3.944 orang telah tercatat dan akan menerima insentif masing-masing sebesar Rp.100.000 melalui Bank Bjb. Mudah-mudahan bentuk perhatian bisa memberi semangat dan bermanfaat,” imbuh bupati.
Selama dipimpin oleh Bupati Dadang Supriana, pada tahun 2021 Pemkab Bandung telah mendapatkan 24 penghargaan dan sejak berita ini diturunkan, pada tahun 2022 Pemkab Bandung telah mendapatkan 97 penghargaan baik di tingkat regional maupun nasional.
“Saya harap penghargaan ini menjadi semangat dan motivasi jajaran Pemkab Bandung, untuk terus meningkatkan dan mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya dalam mewujudkan masyarakat Kabupaten Bandung BEDAS (Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis dan Sejahtera),” ucap Bupati Bandung. ****