Jumat, November 29, 2024
spot_img
BerandaBale BandungBupati Bandung : Pembangunan Fly Over Bojongsoang Solusi Urai Kemacetan

Bupati Bandung : Pembangunan Fly Over Bojongsoang Solusi Urai Kemacetan

SOREANG,baleebandung.com – Bupati Bandung Dr. HM. Dadang Supriatna menyatakan bahwa pembangunan fly over Bojongsoang untuk mengurai kemacetan di Jalan Raya Bojongsoang Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung sudah diusulkan ke Gubernur Jabar, baik secara lisan maupun surat tertulis dan sebagainya.

Bahkan empat bulan lalu, Bupati Bandung sempat meminta kepada Ajudan Gubernur Jabar untuk dijadwalkan atau diagendakan bertemu dengan Gubernur Jabar guna melaksanakan diskusi atau duduk bersama. Agenda itu di antaranya untuk membahas rencana pembangunan fly over Bojongsoang, jembatan, danau buatan maupun pembangunan lainnya, namun sampai saat ini belum ada jawaban atau jadwal untuk bertemu dengan Gubenur Jabar.

“Pembangunan fly over untuk mengurai kemacetan kendaraan di kawasan Jalan Bojongsoang, sudah diusulkan atau disampaikan secara lisan maupun tertulis kepada beliau (Gubernur Jabar). Itu kan jalan provinsi,” kata Dadang Supriatna di Soreang, Selasa (21/2/2023).

Bupati Bandung menyebutkan, karena akses Jalan Bojongsoang sering terjadi kemacetan sangat parah dalam waktu-waktu tertentu, sehingga pihaknya mengusulkan pembangunan fly over ke Gubernur Jabar.

“Saya kemarin benar sempat menyampaikan bahwa jangan Kota Bandung saja yang diurus (Gubernur Jabar), iya. Di Kota Bandung, fly over Kiaracondong sudah selesai. Lantas Kabupaten Bandung apa? Ingat Jawa Barat itu, bukan Kota Bandung saja. Tapi ada 27 kabupaten/kota di Jawa Barat,” tuturnya.

“Kalau bisa duduk bersama dan minta keadilan dalam anggaran. Jangan ditempatkan di satu daerah saja. Mari duduk bersama untuk membahas, apa yang menjadi prioritas dan kebutuhan masing-masing daerah. Ini kan akan lebih bijak,” imbuh Bupati Bandung.

Dadang Supriatna menegaskan, bahwa pihaknya sudah membuat tim akserelasi cekungan Bandung. “Artinya, di antaranya kemacetan juga harus bagian yang sudah tidak bisa dipisahkan. Karena kemacetan di Jalan Bojongsoang itu sudah jelas-jelas sering terjadi kemacetan,” tuturnya.

Kalau misalnya harus bikin DED (Detail Engineering Design), tandas Bupati Bandung, itu adalah kewenangan Provinsi Jawa Barat karena Jalan Bojongsoang adalah jalan provinsi. “Kenapa harus balik lagi ke kabupaten?” ucapnya.

Bupati Bandung juga akan mencoba mengusulkan pembangunan fly over Bojongsoang itu ke pemerintah pusat pada bulan Maret 2023 mendatang.

“Banyak kebutuhan masyarakat di Kabupaten Bandung itu. Termasuk saya usulkan pembangunan danau buatan di Kabupaten Bandung untuk penanggulangan atau meminimalisir ancaman banjir. Saya ada rencana membuat lima titik danau buatan di Kabupaten Bandung. Sudah beres DED-nya,” ujarnya.

Ia kembali mengungkapkan harus ada duduk bersama, apa yang menjadi kebutuhan masing-masing daerah di Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Bandung.

“Seperti saya ngobrol dengan para kepala desa. Apa yang menjadi kebutuhan-kebutuhan di tingkat desa, ya kita akomodir. Kan gitu, gampang kan,” ucapnya.
Termasuk perbaikan jembatan Dayeuhkolot, di atas Sungai Citarum, lanjut Dadang Supriatna, sudah diusulkan ke Pemerintah Provinsi Jabar, sehingga akhirnya ada jembatan darurat di atas jembatan itu yang dibangun pada tahun 2022 kemarin,” katanya.

Tapi, kata Dadang Supriatna, sampai saat ini belum ada realisasinya, bagaimana tindaklanjut perbaikan jembatan Dayeuhkolot itu.
“Sementara kebutuhan anggaran untuk penataan pembangunan jembatan Dayeuhkolot cukup besar,” katanya.

Termasuk pembangunan jembatan Rancamanyar, kata Bupati Bandung, sudah diusulkan ke Pemerintah Provinsi Jabar.

“Jembatan di Tegalluar juga sudah saya usulkan karena itu merupakan jalan provinsi, sehingga dalam usulannya disampaikan ke Provinsi Jabar atau Gubernur Jabar,” katanya.

Bupati Dadang Supriatna mengatakan, ingin ada diskusi atau jadwal bertemu dengan Gubenur Jabar untuk menyampaikan semua keluhan dan apa yang dibutuhkan masyarakat Kabupaten Bandung.

“Pembangunan jembatan Tegalluar yang sudah dijanjikan tidak terealisasi. Akhirnya, saya menggunakan APBD Kabupaten Bandung lagi. Hampir sebesar Rp 12 miliar untuk pembangunan jembatan Tegalluar,” katanya.

Penataan pembangunan jembatan Rancamanyar juga demikian, kata Dadang Supriatna, sampai saat ini belum terealisasi, akhirnya Pemkab Bandung menganggarkan Rp 7 miliar tahun ini.

Menurutnya, untuk mengusulkan berbagai program pembangunan di Kabupaten Bandung itu, pihaknya sudah bertemu dengan Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat.

Tak hanya itu, Dadang Supriatna sempat mengusulkan pembangunan 22 SMA baru di Kabupaten Bandung ke Provinsi Jawa Barat, kemudian turun dari yang diusulkan itu menjadi 10 SMA baru, lalu turun lagi jadi 6 SMA baru.

“Sekarang menjadi 2 SMA baru. Padahal kita sudah menyiapkan lahan,” cetusnya.
Untuk mengusulkan pembangunan sekolah baru itu, Dadang Supriatna mengatakan, bahwa pihaknya sudah bertemu dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Bupati Bandung pun sempat menyampaikan berbagai usulan itu pada reses Ketua Fraksi PKB DPR RI Dr. H. Cucun Ahmad Syamsurijal. “Kalau kira-kira provinsi tidak bisa mengurus, ya berikan kewenangannya ke kabupaten/kota lagi. Insya Allah saya bisa,” tandasnya.***

spot_img
BERITA LAINYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

TERKINI

spot_img