KUTAWARINGIN, Balebandung.com – Stadion Si Jalak Harupat kini tampak lebih hidup lagi, dengan mulai ramainya lagi masyarakat berolahraga di area stadion.
Terlebih setelah Pembelakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diperlonggar, dan digelarnya event kejuaraan sepakbola dan bola voli Bupati Bandung Cup U-13 dan U-15.
Sebelumnya stadion olahraga kebanggan warga Kabupaten Bandung ini sempat ditutup dalam rangka peningkatan kewaspadaan terhadap risiko penularan virus Covid-19 dan Kabupaten Bandung senri waktu itu masuk ke Zona Merah risiko penularan Covid-19.
Bupati Bandung Dadang Supriatna sendiri mengakui, warga Kabupaten Bandung memang pencinta olahraga. Ini dibuktikan dengan diraihnya 54 medali oleh atlet Kabupaten Bandung di PON Papua kemarin. Kabupaten Bandung sendiri mengirimkan 94 atletnya untuk memperkuat Kontingen Jawa Barat di PON XX.
Untuk itu ia mempersilahkan bagi masyarakat Kabupaten Bandung yang ingin memanfaatkan area Stadion Olahraga sebagai tempat berolahraga, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di sekitar stadion.
“Terutama bagi para atlet, silahkan manfaatkan sarana olahraga yang ada di Stadion Jalak Harupat ini, semuanya gratis tanpa harus bayar uang sewa tempat,” tandas Bupati Bandung usai final pertandingan voli Bupati Bandung Cup di Gelora Jalak Harupat, Rabu (27/10/21).
Bupati menambahkan, masyarakat umum, khususnya yang tinggal di sekitar stadion juga boleh memanfaatkan area Si Jalak Harupat untuk berolahraga.
“Silahkan berolahraga di Jalak Harupat. Seperti di hari Sabtu sore dan Minggu pagi di mana masyarakat biasanya ramai berolahraga di stadion ini,” imbuh Kang DS, sapaan Dadang Supriatna.
Ketua KONI Kabupaten Bandung Herda M Gani menyatakan setuju kalau Stadion SJH bisa dinikmati masyarakat luas sebagai sarana berolahraga.
“Biasanya memang ramai masyarakat yang berolahraga di sini. Hanya pas kasus Covid meningkat, jadi stadion sempat ditutup sementara. Sekarang sudah mulai ramai lagi masyarakat berolahraga,” kata Herda.
Apalagi sejak sarana olahraga Jalak Harupat sudah digratiskan bagi para atlet Kabupaten Bandung yang ingin berlatih. “Insya Allah, kalau sudah digratiskan untuk atlit, pasti cabor-cabor yang ada akan datang untuk latihan di Jalak Harupat,” ucapnya.
Hanya saja, imbuh Herda, harus diatur juga yang memanfaatkan area stadion ini . “Seperti yang datang belajar nyetir mobil atau belajar naik motor, itu kan harus lebih diatur biar lebih hati-hati. Khawatirnya mengganggu warga yang sedang olahraga, lagi jogging atau bersepeda, apalagi kalau ada ibu-ibu yang lagi senam,” ungkapnya.
Herda juga mengungkapkan keinginannya agar Stadion SJH bisa dimanfaatkan masyarakat luas untuk berolahraga. Seperti di Stadion Utama Gelora Bung Karno, di mana warga Jakarta nyaris saban hari ramai berolahraga.***