SOREANG – Bupati Bandung Dadang Naser menyatakan dirinya menyambut baik rencana penambahan kolam retensi banjir di Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, menyusul dibangunnya danau retensi banjir Cieunteung dan terowongan kembar Curug Jompong.
Kendati begitu bupati mengakui hingga kini pihaknya belum menerima analisa rencana pembangunan Danau Andir itu dari pemerintah pusat.
“Saya sangat mendukung kalau pemerintah pusat membuat lagi danau retensi banjir di Andir. Memang sedang dikaji oleh pemerintah pusat. Analisa kajiannya belum saya terima, tapi memang saya juga pernah usulkan begitu,” ungkap Dadang Naser kepada Balebandung.com di Soreang, Jumat (8/3/19).
Kajian tersebut, terang Dadang, termasuk diantaranya kajian dari segi rencana tata ruang dan wilayah (RT/RW). “Jadi, Kementerian PUPR masih mengkaji di titik mana cocoknya Danau Andir itu, karena harus disesuaikan dengan RTRW- nya juga. Misalnya kalau di lahan kuning ya nggak apa-apa dijadikan danau,” jelasnya.
Menurut bupati memang idealnya kolam retensi banjir itu ditambah setelah kolam retensi banjir Cieunteung dan terowongan Curug Jompong beres dibangun. Terlebih jika pembangunan danau retensi banjir tersebut merupakan kehendak warga Andir sendiri.
“Memang idealnya Danau Andir pun harus ada untuk melengkapi danau Cieunteung dan terowongan Curug Jompong. Untuk urusan teknisnya saya serahkan saja ke Kementerian PUPR karena memang Sungai Citarum itu kan kewenangannya pemerintah pusat. Saya sendiri sangat mendukung,” kata Dadang.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan polder banjir atau kolam retensi banjir akan ditambah menyusul beresnya pembangunan kolam retensi Cieunteung.
“Ya, memang ada aspirasi dari warga Andir agar di Andir juga dibuatkan kolam retensi. Kita sedang mengkajinya, kemungkinan dibutuhkan lahan sekitar lima hektar di Andir,” kata Basuki. ***
Menteri PUPR Targetkan Terowongan Curug Jompong Beres Akhir 2019