Bupati; Segera Evaluasi Sekolah Terindikasi LGBT

oleh -29 Dilihat
oleh
Bupati Bandung H. Dadang M Naser, SH., S.Ip., M.Ip saat penutupan LT I dan LDKS SMP IT An-Ni’mah di Buper Rancaupas Ciwidey, Sabtu (13/10). by Humas Pemkab

CIWIDEY – Seperti halnya dua sisi mata pisau, teknologi memiliki dampak positif dan negatif bagi manusia. Pesatnya perkembangan IT dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan suatu hal. Akan tetapi, ada pula masyarakat yang menyalahgunakan teknologi, seperti terkuaknya komunitas Gay pada salah-satu media sosial (medsos) di kalangan pelajar.

Menyikapi hal tersebut, Bupati Bandung H. Dadang M Naser, SH., S.Ip., M.Ip menginstruksikan seluruh jajarannya untuk memantau dan mengevaluasi sekolah-sekolah yang disinyalir terindikasi Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).

“Kami khawatir jika LGBT ini masuk di kalangan pelajar di Kabupaten Bandung. Oleh karena itu, kami sudah menginstruksikan Disdik (Dinas Pendidikan) Kabupaten Bandung agar berkoordinasi dengan Polres Bandung untuk memantau akun medsos yang sedang ramai digunakan pelajar, serta segera mengevaluasi sekolah-sekolah yang dicurigai ada LGBT,” papar Bupati Bandung setelah menutup acara Lomba Tingkat (LT) I dan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) SMP IT An-Ni’mah di Bumi Perkemahan Rancaupas Ciwidey, Sabtu (13/10/18).

Guna meminimalisir LGBT pada usia anak, lanjut Dadang, orangtua harus memberikan pengetahuan tentang agama kepada putra-putrinya. “Bagaimanapun rumah adalah lembaga pendidikan pertama bagi anak-anak. Maka dari itu, orangtua harus membekali putra-putrinya dengan ajaran agama yang kuat. Jika anak-anak kita paham tentang agama, mereka bisa memilih mana orang-orang yang mengajak kepada kebaikan dan mana yang memiliki dampak negatif bagi hidup mereka,” ungkap bupati.

Bupati juga mengimbau agar guru-guru, orangtua serta masyarakat untuk selalu berkoordinasi demi menciptakan generasi muda yang berkualitas. “Mari kita sama-sama mengawasi pergaulan putra-putri kita. Apabila menemukan komunitas atau grup yang dirasa janggal segera laporkan kepada pihak berwajib, agar kelak anak-anak kita menjadi generasi yang berkualitas,” seru Dadang.

Baca Juga  Hari Pertama Puncak KTT G20, PLN Pastikan Pasokan Listrik Aman

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Bandung Dr. H. Juhana, M.Mpd berpendapat gaya hidup serta ketidaktahuan anak terhadap norma agama menjadi penyebab utama adanya LGBT khususnya di kalangan anak muda.

“LGBT dapat dimaknai sebagai suatu penyimpangan prilaku sex yang keluar dari qodratnya. Penyebabnya bisa berupa faktor pranatal berupa potensi gen atau bawaan proposi hormon, kesalahan asuh dan mal adjusment. Selain itu, faktor ketidaktahuan atas norma agama, hukum, sosial dan pranata nilai-nilai lainnya sangat memungkinkan menjadi penyebab utama LGBT,” jelasnya.

Di Kabupaten Bandung, tambah Juhana, belum ada laporan indikasi LGBT di kalangan pelajar. Akan tetapi pihaknya akan selalu mensosialisasikan bahaya LGBT kapada guru, pengawas dan pembina siswa melalui kegiatan sekolah seperti ekstrakulikuler keagamaan, olahraga, seni dan pramuka.

“Selain itu, kami akan meningkatkan peran fungsi guru BK dan pembina kesiswaan. Tidak hanya itu, kami juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, TP (Tim Penggerak ) PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga), P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak), dan sejumlah LSM seperti Save The Children,” imbuhnya.

Senada dengan Bupati Bandung, Kadisdik juga meminta pihak sekolah untuk terus meningkatkan pengawasaan terhadap siswa-siswi, serta menindaklanjuti gejala LGBT sesuai dengan fungsi dan tanggung jawab sekolah.

“Permasalahan ini tidak hanya tanggung jawab sekolah saja, orangtua serta masyarakatpun dituntut untuk ikut mengawasi pergaulan anak-anak. Pemerintah juga harus bertindak tegas menolak forum LGBT, dan mengoptimalisasikan penanganan LGBT melalui rehabilitasi, baik secara medis, psikologis dan sosial sehingga mereka bisa hidup sebagaimana layaknya,” tutup Juhana. ***

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.