Minggu, Oktober 27, 2024
BerandaBale BandungCiheulang Jadi Tempat Pertukaran Budaya Internasional, Tarya Witarsa: Pemerintah Harus Hadir

Ciheulang Jadi Tempat Pertukaran Budaya Internasional, Tarya Witarsa: Pemerintah Harus Hadir

CIPARAY, Balebandung.com – Kabupaten Bandung terpilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertukaran budaya internasional (cultural exchange) yang dihadiri puluhan wisatawan dari berbagai negara di dunia.

Event pertukaran seni budaya internasional ini digelar oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sawangan Cahaya Nagara (Sancanaga), bekerjasama dengan Paguyuban Pemuda Pekerja Muda Peduli (PPMP) Indonesia, serta International Labour Organization (ILO) atau Organisasi Buruh Internasional di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Kegiatan dipusatkan di Kampung Ciheulang Tonggoh, RT 001 RW 017, Desa Ciheulang, Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung, Minggu (29/9/2024). Ditunjuknya tempat ini karena Kampung Ciheulang Tonggoh dinilai oleh ILO berkontribusi terhadap The Social and Solidarity Economy (SSE).

Para wisatawan asing yang hadir sambil mempelajari seni budaya Sunda di Ciheulang itu, antara lain dari negara Australia 2 orang; Mesir 1 orang; Ghana 1 orang; Jepang 2 orang; Filipina 3 orang; Thailand 2 orang; Malaysia 2 orang; Pakistan 2 orang dan Srilanka 2 orang.

Selain 17 wisatawan asing dari berbagai negara tersebut, turut hadir perwakilan Indonesia dari berbagai daerah atau wisatawan domestik sebanyak 8 orang, sehingga total wisatawan mencapai 25 orang.

Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Bandung Tarya Witarsa mengungkapkan kebanggaannya atas penyelenggaran event wisata seni budaya multinasional itu.

Menurut Tarya, dalam membentuk suatu Kampung Wisata, memang hal yang paling penting adalah peranan dari masyarakat setempat itu sendiri.

Seperti dari Pokdarwis “Sancanaga”, yang merupakan kelompok swadaya dan swakarsa yang tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat yang kreatif, dalam upaya pengembangan pariwisata desanya.

“Peran masyarakat memang sebagai subjek atau pelaku penting dalam pembangunan kepariwisataan. Saya sangat mengapresiasi dan bangga, ternyata tanpa keterlibatan pemerintah pun, masyarakat Kampung Ciheulang sangat kreatif bahkan mampu mendatangkan para wisatawan asing dari berbagai negara,” ucap Tarya.

Apalagi, imbuh Tarya, kalau pemerintah hadir dan memberikan support anggaran. Selain dalam rangka mengembangkan sektor pariwisata, juga merupakan upaya mempertahankan budaya dan kultur kebiasaan warga Ciheulang Tonggoh yang selama ini masih terpelihara dengan baik.

“Maka Kampung Ciheulang Tonggoh Desa Ciheulang ini harus dijadikan Desa Wisata bertaraf internasional, dan pemerintah harus hadir untuk memberikan dukungan, termasuk support anggaran,” tandas Tarya yang juga Sekretaris DPC PKB Kabupaten Bandung ini.

Tarya menambahkan, para wisatawan mencanegara itu akan menginap di homestay atau rumah warga Ciheulang.

“Setelah sehari penuh di Kampung Wisata Ciheulang Tonggoh ini, kemudian keesokan harinya 30 September, mereka akan berwisata juga ke obyek wisata di Kabupaten Bandung lain seperti ke Kawah Putih dan Ciwalini Ciwidey,” jelasnya.

Selama di Kampung Wisata Ciheulang Tonggoh, para wisatawan mancanegara itu menyaksikan pergelaran seni dan budaya tradisional khas Ciheulang Tonggoh. Antara lain Tari Srinampi, Tari Burayak, Pencak Silat, Jaipongan dan Kaulinan Lembur. Mereka juga mengunjungo puncak Gunung Nini di mana terdapat situs-situs batu peninggalan sejarah.

“Para wisatawan juga menyaksikan bagaimana pengelolaan Kampung Ciheulang Tonggoh oleh masyarakatnya dalam pengelolaan lingkungan, pertanian, perikanan, peternakan, dan peningkatan UMKM, dengan mengutamakan kearifan lokal dalam menjaga keseimbangan alam dan manusianya,” tuturnya.

Sebaliknya, tukas Tarya, para wisatawan asing juga memberikan perkenalan dengan memakai pakaian khas masing-masing negara, makanan tradisional dan budaya dari masing-masing negara mereka.

Menurutnya, kegiatan ini dalam rangka membangun Kampung Wisata Budaya ‘Sancanaga’, untuk meningkatkan penghasilan masyarakat khususnya di sektor seni budaya dan pariwisata. Selain itu juga dalam rangka penciptaan lapangan kerja, melestarikan lingkungan alam, dan menjaga kelestarian seni budaya Sunda.

“Pemerintah harus hadir, untuk meningkatkan posisi dan peran masyarakat sebagai subjek atau pelaku penting dalam pembangunan kepariwisataan. Dengan begitu ke depannya dapat bersinergi serta bermitra dengan pemangku kepentingan, terkait dalam upaya meningkatkan kualitas perkembangan kepariwisataan di daerah khususnya di Kampung Ciheulang Tonggoh ini,” kata Tarya.***

BERITA LAINYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERKINI

spot_img