
SUMEDANG – Tindak kekerasan terhadap wartawan terjadi lagi di Kabupaten Sumedang. Kali ini menimpa Aam Aminullah, wartawan media online ruber.id yang mengalami tindak kekerasan dari oknum debt collector Anton cs, yang mengaku dari PT Summit Oto Finance Cabang Sumedang.
Kejadian bermula saat Aam tengah meliput kegiatan Balon Bupati/Wakil Bupati Sumedang dari Partai Demokrat Hj Euis Mully Mulyati di halaman Kantor PT Oto Finance Sumedang, Kamis (12/10/17) lalu. Waktu itu Euis menemukan seorang gadis SPG minuman yang sedang menangis di sekitar Kantor Oto. Kepada Euis, korban mengaku dirinya mengalami pelecehan seksual dari komplotan debt collector.
“Saya kaget melihat SPG itu menangis dan ketakutan karena merasa sudah dilecehkan,” ungkap Euis usai melaporkan kejadian tersebut di Mapolres Sumedang, Kamis (12/10) lalu, atas perlakuan kasar/perbuatan tidak menyenangkan di muka umum.
Merasa iba dengan yang dialami SPG tersebut, Euis mencoba untuk membela korban dengan meminta pelaku untuk meminta maaf ke gadis itu. Namun debt collector berwajah garang berkulit hitam legam yang diduga sedang mabuk saat itu malah balik menyerang Euis.
“Saya konfirmasi kepada yang bersangkutan dengan baik-baik. Tapi dia malah marah-marah. Yang membuat saya tidak nyaman itu, keluar kata-katanya yang menyebut saya kafir dan anjing,” tuturnya.
Wartawan Aam yang saat itu meliput kejadian tersebut mengaku, selain HP miliknya dirusak, dia juga dipukul di bagian kepala, meski saat itu dirinya memakai helm. Lebih dari Aam juga diancam dan diintimidasi komplotan debt collector Anton cs.
“Data di HP saya dihapus, kemudian HP saya dirusak. Saya dipukul sekali di bagian kepala meski pukulannya itu hanya mengenai bagian helm. Selain itu, saya diintimidasi dan diancam kalau saya memberitakan kejadian yang terjadi saat itu, saya akan dicari sampai ketemu. Ancaman lainnya, jika saya berani macam-macam, nasib saya akan lebih rusak dari HP milik saya yang sudah mereka rusak,” beber Aam.
Karena ancaman dan intimidasi ini, Aam kemudian meminta perlindungan kepada Polres Sumedang dengan melaporkan kejadian ini. “Hari Sabtu (14/10/17) lalu saya membuat laporan pengaduan kepada Kapolres Sumedang melalui Kasatreskrim Sumedang,” ujarnya.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sumedang Cecep Wakhdiana menyesalkan tindak kekerasan dan upaya intimidasi terhadap wartawan. Hal ini menurutnya menambah panjang deretan kasus kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Indonesia, khususnya di Sumedang.
“Saya sudah menyarankan agar wartawan yang bersangkutan melaporkan kejadian ini ke Polres Sumedang. Tentunya saya sangat menyesalkan kejadian ini. Saya berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi, khususnya di Sumedang. Saya mendorong pihak kepolisian bisa segera mengusut hal ini sampai tuntas, agar menjadi efek jera kepada para pelakunya,” kata Cecep.