Rabu, November 27, 2024
spot_img
BerandaBale JabarDigital Marketing, Kunci Pemasaran Produk Koperasi & UMKM

Digital Marketing, Kunci Pemasaran Produk Koperasi & UMKM

Wagub Jabar Deddy Mizwar saat membuka Cooperative Fair 14 di kawasan niaga Metro Indah Mall, Bandung, Kamis (10/8). by Humas Pemprov Jabar
Wagub Jabar Deddy Mizwar saat membuka Cooperative Fair 14 di kawasan niaga Metro Indah Mall, Bandung, Kamis (10/8). by Humas Pemprov Jabar

BANDUNG – Era digital saat ini akan bisa memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat. Potensi ini terus perlu dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal oleh semua sektor perekonomian, termasuk sektor Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil mendorong upaya pemanfaataan digital atau internet (online) untuk pemasaran produk Koperasi dan UMKM. Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar (Demiz) mengatakan bahwa kunci untuk memperluas jaringan pemasaran adalah melalui tekologi e-commerce.

“Aktivitas ekonomi digital atau e-Commerce berpeluang besar untuk terus berkembang. Baik penjual maupun pembeli sama-sama membutuhkanya, karena e-commerce tidak saja menawarkan kemudahan, tapi juga efisiensi waktu, tenaga dan biaya,” kata Demiz dalam sambutannya saat membuka Cooperative Fair 14 di kawasan niaga Metro Indah Mall, Bandung, Kamis (10/8/17).

Kondisi tersebut memang tidak bisa dipungkiri. Data e-Marketer menunjukan jumlah pengguna internet di Indonesia setiap tahun terus bertambah, yaitu dari 72,8 juta orang pada tahun 2013 menjadi 102,8 juta orang pada tahun 2016, sehingga menempatkan Indonesia di urutan ke-6 pengguna internet terbanyak di dunia.

Bahkan, pada 2017 Indonesia diproyeksikan akan menyalip Jepang di urutan ke-5 dengan jumlah pengguna internet diperkirakan akan menjadi 112,6 juta orang. Selain itu, Bank Indonesia memperkirakan bahwa pengguna internet di Indonesia yang berbelanja secara online mencapai 24,7 juta orang, sehingga nilai transaksi e-Commerce melesat dari sekitar Rp 25 triliun pada 2014 menjadi Rp 69,8 triliun di 2016, dan 2018 diperkirakan akan menjadi Rp 144 triliun. Sedangkan nilai investasi teknologi di sektor e-Commerce dan financial technology diperkirakan mencapai Rp 22,6 triliun.

Peluang pengembangan ekonomi digital akan bertambah dengan peluang pasar yang begitu besar. Dengan jumlah penduduk mencapai 250 juta jiwa, ditambah potensi pasar Asean dengan populasi hingga 600 juta jiwa, Indonesia bisa menjadi pemain global atau global player di kancah ekonomi dunia.

“Persoalannya bagaimana produk kita bisa menjangkau mereka (pendududk Asean) dengan letak geografis yang begitu luas dan beragam, jika kita hanya mengandalkan strategi pemasaran konvensional. Maka dari itu, kunci untuk memperluas jaringan pemasaran saat ini adalah melalui teknologi e-Commerce,” ujar Demiz di hadapan ratusan pelaku Koperasi dan UMKM dari Jawa Barat dan beberapa provinsi di Indonesia.

Cooperative Fair yang digelar ke-14 kalinya pada tahun ini sengaja mengambil tema Digitalisasi KUMKM Menuju Pasar Global. Demiz mengungkapkan ekonomi berbasis digital begitu sangat penting karena yang dibutuhkan dari KUMKM saat ini tidak sekadar produk yang berkualitas, tapi juga kemampuan beradaptasi dengan perkembangan zaman dan selera konsumen. Bila KUMKM tidak mampu mengimbangi hal tersebut maka akan sulit bersaing, bahkan lambat laun akan ditinggalkan konsumen.

“Saya mendorong kepada seluruh pelaku usaha koperasi dan UMKM di Indonesia khususnya di Jawa Barat, untuk sadar dan melek teknologi agar mampu bersaing dengan negara lain,” tutur Demiz.

spot_img
BERITA LAINYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

TERKINI

spot_img